Pergunu Bali Minta Tambah Kuota Penerima Beasiswa IPKHAC
NU Online · Jumat, 28 Juni 2019 | 08:00 WIB
Singaraja, NU Online
Pengurus Wilayah (PW) Pergunu Bali meminta pimpinan Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IPKHAC) Mojokerto untuk menambah kuota calon penerima beasiswa mahasantri bagi pulau Dewata tersebut. Pasalnya, Bali adalah daerah minoritas Islam sekaligus minim kader NU.
“Semakin banyak kader NU yang bagus, semakin baik. Karena itu, kalau bisa kami minta tambahan kuota beasiswa mahasantri khusus untuk Bali guna kepentingan dakwah,” tukas Ketua PW Pergunu Bali, H. Makhfud kepada NU Online, Kamis (27/6).
Menurutnya, kendati Islam di Bali minoritas, namun semangat para pengurus NU untuk maju dan menebar dakwah Islam, sangatlah besar. Salah satunya bisa dilihat dari kekompakan dan sinergitas antar Cabang NU maupun dengan lembaga dan Banom NU. Selain itu, di Bali juga terdapat tiga perguruan tinggi Islam yang dikelola oleh orang NU.
“Kami semangat terus untuk menumbuhkan NU karena NU di manapun bisa diterima dengan baik oleh masyaakt setempat,” jelasnya.
Saat ini Pergunu Bali telah membentuk tim seleksi calon penerima beasiswa IPKHAC). Seperti tahun lalu, tahun ini PW Pergunu Bali mendapat kuota sebanyak 3 orang untuk S1 dan 1 orang untuk S2. Sedangkan calon pesertanya saat ini sudah mencapai 11 orang untuk program S1, dan 4 orang untuk program S2.
“Minggu-minggu ini kita mulai seleksinya untuk menghasilkan 4 calon penerima beasiswa, dan segera kita umumkan hasilnya karena sebelum tanggal 10 Juli 2019 nama-nama penerima beasiswa sudah harus masuk ke panitia,” jelas ketua tim seleksi, KHM Maksum Amin.
Adapun materi yang akan diujikan dalam seleksi tersebut meliputi Ahlissunnah wal Jamaah (Aswaja), kemampuan tajwid/mengaji, baca kitab, hafalan surat, bahasa Arab, keorganisasian dan praktik ibadah.
“Intinya kami ingin mahasantri yang dapat beasiswa benar-benar orang yang siap secara keilmuan,” lanjutnya.
Hadir dalam pembentukan tim seleksi tersebut antara lain, Ketua PC Pergunu Kabupaten Klungkung, M. Hairum, Ustadz Sunaryadi dan Ustadz Sumarwanto (PAC Pergunu Sukasada), yang semuanya sebagai anggota. Mereka didampingi oleh penasehat tim. (Aryudi AR)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua