Daerah

Pemuda Harus Mampu Sikapi Teknologi dengan Positif

NU Online  ·  Sabtu, 24 Desember 2016 | 08:03 WIB

Padang, NU Online
Pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Ansor sudah saatnya merefleksikan sifat dan perilaku Nabi Muhammad SAW ke dalam jiwanya. Karena pemuda sekarang sudah mulai rapuh dan goyah menghadapi perkembangan zaman dan teknologi informasi yang sudah menglobal. 

Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Propinsi Sumatera Barat Rahmat Tuanku Sulaiman mengungkapnya pada sambutan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Ibu, Kamis (22/12) malam di aula PW NU Sumatera Barat, Jalan Ciliwung Padang. Acara dihadiri segenap pengurus Ansor Sumbar dan majelis Shalawat Rijalul  Ansor.  

Menurut Rahmat, pemuda harus mampu menyikapi perkembangan teknologi informasi untuk hal-hal yang positif dan menjadikannya sesuatu yang bermoral. Dengan memperingati hari ibu, maka bagaimana memahami kelahiran Nabi Muhammad SAW menjadikan sebagai momentum kebangkitan kaum perempuan dari diskriminasi.  

“Saat itu, kondisi perempuan sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW terpuruk. Sekarang dirasakan betapa kaum perempuan sangat dapat tempat yang sama dalam berbagai hal. Sudah banyak kaum perempuan yang memegang peran penting dalam kehidupan,  baik di pemerintahan maupun dunia pendidikan,” kata alumni Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan, Pakandangan, Padangpariaman ini.

Sekretaris PW GP Ansor Sumbar Arianto juga menambahkan, dalam memperingati maulid Nabi Muhammad dan Hari Ibu, pada era digital ini transformasi ilmu sangat mudah, cepat dan akurasinya juga tepat. Jika digunakan secara bermoral dan santun, maka akan   sangat bermanfaat untuk  kemaslahatan umat manusia. 

“Namun jika digunakan dengan tidak bermoral dan kesantunan, akan menimbulkan perpecahan dan peperangan. Bahkan merusak persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai keilmuan dan informasi yang disalahgunakan media sosial dan  portal media internet dengan menyebarkan  kebencian (hate speech). Juga memprovokasi pengguna media sosial dan para nettizen untuk bertindak kea rah kebencian,” kata Arianto, dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Padang ini. 

Arianto mengajak kembali meneladani sifat dan perilaku Nabi Muhmmad untuk menjadikan teknologi informasi yang berdaya guna dengan mengedepankan moral dan kesantunan. Selain itu, dengan  memperingati Hari Ibu, bagaimana teknologi informasi digital  dapat menjadikan kaum ibu tidak lagi sebagai objek yang bersifat melecehkan kaum ibu semata. Melainkan untuk meningkatkan harkat, martabat dan peningkatan peran kaum ibu dalam berbagai sektor kehidupan.   

Taushiya Maulud Nabi Muhammad SAW disampaikan Nafriandi Tuanku Mursyd. Ia menyampaikan, masih banyak praktek korupsi yang terjadi di negeri. Jika meneladani sifat dan perilaku dari Nabi maka penting ditanamkan pengawasan dengan diri sendiri. Karena praktek korupsi itu akan hilang dengan sendirinya, jika pengawasan dalam diri sendiri kuat untuk tidak melakukan perbuatan yang salah. (Armaidi Tanjung/Abdullah Alawi)