Daerah

Pegiat Literasi Sebut Kesuksesan Anak Bukan Hanya Jadi PNS

Sab, 26 Oktober 2019 | 07:00 WIB

Pegiat Literasi Sebut Kesuksesan Anak Bukan Hanya Jadi PNS

Pegiat literasi asal Banyumas, Jawa Tengah, Fajar Pujianto di Rumah Baca Sampun Maos. (Foto: NU Online/Lianna Putri)

Banyumas, NU Online

Pegiat literasi asal Banyumas, Jawa Tengah, Fajar Pujianto menjelaskan bahwa setiap manusia terlahir bersama watak, bakat, minat, serta keahlian yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut tentu menciptakan keberagaman pula dalam hal kategori suksesnya masing-masing individu. Ada yang sukses dengan memilih menjadi seniman, sastrawan, dokter, guru, atau profesi-profesi lain yang masih banyak lagi jenisnya.

 

Namun demikian lanjutnya, tak dapat dipungkiri jika di Indonesia sendiri masih cukup banyak orangtua yang belum mempunyai pandangan luas mengenai hakikat kesuksesan. Mayoritas dari mereka berpikir bahwa sukses bagi anak haruslah dengan menjadi PNS. Para orangtua tersebut beralasan, menjadi PNS akan membuat hidup si anak lebih terjamin, terutama di masa tua sebab tersedia dana pensiun sebagai jaminan.

 

“Miris sebetulnya, terutama di daerah perkampungan, tak sedikit orangtua tega mengekang mimpi anak-anak mereka atas dasar kekhawatiran akan ekonomi serta pemahaman apa itu sukses yang masih keliru,” tuturnya saat ditemui di kediamannya, Rabu (23/10).

 

Pemikiran semacam itu sesungguhnya akan berdampak sangat buruk pada kondisi psikis sekaligus potensi alami yang sudah dimiliki anak. Padahal seperti yang sudah sering kita saksikan, bahwa di luar sana justru banyak sekali orang yang mampu meraih sukses besar berkat kegigihan menekuni apa yang menjadi bakat serta minatnya.

 

Fajar menambahkan, orangtua yang baik semestinya mampu memberi dukungan atas apa yang anak mereka cita-citakan alih-alih berusaha mematikan potensi menggunakan kecemasan berlebih, larangan, bahkan cacian. Bila pun orangtua tetap ingin mengarahkan jalan kesuksesan anak mereka, setidaknya orangtua tersebut harus paham terlebih dahulu mengenai apa yang menjadi bakat serta minat si anak baik melalui pengamatan mandiri maupun tes-tes yang biasa diselenggarakan oleh lembaga berwenang.

 

“Coba bayangkan, kalau semua orang harus jadi PNS supaya bisa dianggap sukses, maka Indonesia tak akan menjadi negeri yang berwarna lagi. Kesuksesan adalah puncak keberhasilannya segala bidang profesi, bukan hanya milik PNS. Maka, semoga ke depan para orangtua yang ingin anaknya maju mampu berpikir dengan lebih maju pula,” tandas dia.

 

Kontributor: Lianna Putri

Editor: Muhammad Faizin