Sidoarjo, NU Online
Penolakan keras terhadap ancaman aksi kerusuhan, yang akan mewarnai persidangan sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) dalam Pemilu 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), diutarakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Hal ini seperti disampaikan Ketua PCNU Kabupaten Sidoarjo, H Maskhun, ketika dikonfirmasi media ini, Kamis (13/6).

H Maskhun, Ketua PCNU Sidoarjo, Jatim.
Menurutnya, sejumlah kalangan hendaknya memiliki pertimbangan jauh ke depan kala akan bertindak. Bukan semata kepentingan sesaat, apalagi merugikan kepentingan dan tujuan yang lebih luas.
“Peristiwa 22 Mei di Jakarta lalu adalah pelajaran bagi kita semua, bagaimana aksi anarkis dan kerusuhan saat itu tentu sangat mengganggu ketentraman dan kedamaian negeri tercinta,” jelasnya.
Dalam pandangan Haji Maskhun, berbagai kalangan harusnya memikirkan dengan cermat tindakan yang dilakukan agar tidak menimbulkan masalah di belakang hari. "Kerusuhan hanyalah tindakan yang sangat merugikan bangsa. Ketenangan, ketentraman dan kedamaian masyarakat pun terusik akibat aksi-aksi kerusuhan," ujarnya.
Karenanya jelang penyelesaian sengketa Pilpres 2019 pada sidang Mahkamah Konstitusi (MK) yag akan dimulai Jumat (14/6), dirinya sangat tegas menolak aksi kekerasan, “Aksi-aksi kerusuhan hanya akan menodai proses konstitusi di MK tersebut,” jelasnya.
Oleh sebab itu, yang mendesak dimiliki seluruh elemen bangsa adalah kedewasaan dalam menerima informasi, khususnya kabar bohong atau hoaks. "Kita jangan mudah terprovokasi berita-berita hoaks, fitnah, dan hasutan yang mengajak untuk berbuat rusuh,” harapnya.
Yang harus dilakukan adalah mempercayakan kepada sejumlah kalangan sesuai jabatan dan tugasnya. “Semua pasrahkan kepada lembaga hukum tertinggi kita. Mari bijak dan ciptakan kedamaian, serta bersama tolak kerusuhan," pesannya.
Menurutnya, menjaga kedamaian jauh lebih penting dari tindakan sesaat yang kerap merugikan diri sendiri, bahkan kepentingan bangsa dan negara. “Dengan menolak kerusuhan dan berupaya menciptakan kedamaian, Indonesia akan menjadi negara yang aman, tentram, damai dan maju di kancah dunia,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Jumat (14/6) akan dilakukan sidang pertama sengketa hasil pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi. (M Ridloi/Ibnu Nawawi)