Daerah

NU Jateng Minta Kontestan Pilkada Harus Siap Menang dan Siap Kalah

Sel, 8 Desember 2020 | 11:45 WIB

NU Jateng Minta Kontestan Pilkada Harus Siap Menang dan Siap Kalah

Rais PWNU Jateng, KH Ubaidulllah Shodaqoh (Foto: Dok PWNU Jateng)

Semarang, NU Online  

Semua pihak yang terlibat dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada ) serentak tahun 2020, terutama warga NU harus menyiapkan diri untuk menerima kenyataan hasil akhir pesta demokrasi ini, menang atau kalah.

 

Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh mengatakan, menang dan kalah adalah sebuah keniscayaan yang akan terjadi dalam proses elektabilitas termasuk pilkada serentak tahun ini. Karena itulah, keniscayaan ini harus diterima dengan legowo oleh siapapun juga.

 

"Kepada warga NU di Jateng, apapun posisinya dalam kontestasi pilkada, kandidat, tim sukses atau pemilih, saya imbau agar selalu siap menerima keputusan yang diambil pemilih di bilik suara TPS, menang atau kalah," kata kiai Ubaid kepada NU Online di Semarang, Selasa (8/12).

 

Gus Ubaid berpesan kepada yang menang tidak terlalu uforia dalam menikmati kemenangannya apalagi sekarang ini masih dalam suasana pandemi Covid-19, tidak elok dan etis dalam suasana pandemi berlebihan ketika mengungkap kegembiraan atas diraihnya kemenangan.

 

"Begitu juga pihak yang kalah hendaknya dengan kesatria dan sportif menerima kenyataan, tidak perlu larut menyesali kekalahan atau melestarikan dendam atas kekalahan yang dialaminya," tegas Pengasuh Pesantren Al-Itqon Bugen Kota Semarang ini.

 

Dia menambahkan, perbedaan pilihan dan gagasan yang mengemuka selama berlangsungnya tahapan-tahapan pilkada terutama saat kampanye yang kadang memicu kegaduhan harus dikubur dalam-dalam begitu pilkada usai, semuanya kembali dalam satu barisan untuk bersama membangun daerah.

 

"Demikian pula warga NU yang sempat terbelah saat pilkada harus segera melupakan perbedaan yang sempat mengemuka. Pilkada harus dipahami hanya sebatas sarana, bukan tujuan dalam berdemokrasi," tuturnya.

 

Dikatakan, karena itulah perbedaan pilihan antar sesama nahdliyin juga harus diakhiri begitu pilkada usai. Potensi yang semula tersedot dalam pilkada sudah waktunya diarahkan kembali untuk membesarkan NU.   

 

Pengamat politik UIN Walisongo Semarang Nur Syamsudin mengatakan, imbauan Rais PWNU Jateng Kiai Ubaid agar semuanya siap menerima kenyataan hasil pilkada diharapkan dipatuhi nahdliyin yang terlibat dalam pilkada.

 

"Himbauan yang disampaikan Rais PWNU Jateng pada saat menjelang hari H pilkada sangat tepat, ini bisa mendinginkan suasana," pungkasnya.

 

Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz