Daerah

NU Jaktim: Pengurus Harus Ikhlas, Semangat, Punya Waktu, dan Fasilitas

NU Online  ·  Sabtu, 29 Juni 2019 | 02:00 WIB

NU Jaktim: Pengurus Harus Ikhlas, Semangat, Punya Waktu, dan Fasilitas

Pelantikan Pengurus NU di Jakarta Timur

Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Timur, DKI H Fathonah berpesan kepada jajaran pengurus yang baru dilantik untuk mengembangkan NU di lingkungannya masing-masing. 

Syaratnya, menurut Fatonah, pengurus harus memiliki niat yang ikhlas, semangat, waktu, dan fasilitas. "Empat macam atau empat aturan ini yang harus dimiliki pengurus. Kalau empat ini punya, Insyaallah NU ke depan dapat berkembang," kata Fatonah.

Hal itu disampaikan Ketua PCNU Jakarta Timur H Fathonah saat melantik Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur masa khidmat 2019-2023. 

Prosesi pelantikan diselenggarakan di Masjid Nurul Falah Jl Rawamangun Selatan, Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat (28/6) malam.

Dikatakan, syarat pertama, ikhlas. Ikhlas dalam memperjuangkan NU menjadi kunci untuk mendapatkan keberkahan baik di dunia maupun di akhirat. "Jadi kalau mau dapat barokah dunia dan akhirat ya harus ikhlas," katanya.

Kedua, lanjutnya, semangat. Ia menyatakan bahwa semangat ke-NU-an harus dijaga agar pengembangan NU penting untuk dijaga sehingga terus dapat mewarnai kehidupan masyarakat.

"Ketiga, waktu. saya mengingatkan pengurus agar memiliki komitmen yang tinggi dalam mengurusi NU, sehingga memiliki waktu merupakan suatu keharusan. Kalau gak punya waktu, jangan ngurusi NU," tegasnya.

Keempat, Fasilitas. Ia menegaskan bahwa pengurus NU harus memiliki fasilitas, seperti kendaraan untuk dapat menunjang dalam menghidupkan NU.

Adapun tentang maraknya kelompok keagamaan yang mengaku diri sebagai kelompok yang berpaham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), ia meminta nahdliyin untuk pintar membedakan antara Aswaja yang dianut NU dan bukan.

"Makanya nadhliyin harus tahu, harus cerdas apakah itu Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah atau bukan, ini harus tahu dan bisa membedakan," ucapnya.

Seusai pelantikan, acara diisi dengan taushiyah oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdul Manan Ghani dan Habib Salim bin Sholahudim bin Salim bin Jindan. Kemudian pengurus dan hadirin bersama-sama makan nasi tumpeng yang disediakan panitia.

Hadir juga pada kesempatan ini sejumlah pengurus NU Jakarta, Kapolsek Pulo Gadung, Jakarta Timur Pandji Santoso, dan aparat kelurahan setempat. (Husni Sahal/Muiz)