Daerah

NU Adinuso Tutup Pengajian Ramadhan dengan Khataman Al-Qur’an

NU Online  ·  Selasa, 5 Juli 2016 | 08:00 WIB

Batang, NU Online
Warga NU Ranting Adinuso, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dengan khidmat mengikuti Tahtim Al-Qur’an dan pembacaan tahlil dalam rangka khataman tadarus Al-Qur’an dan penutupan pengajian ramadhan yang digelar setiap menjelang maghrib, di Masjid Attawakkal desa setempat, Senin (4/7) sore.

Khataman Al-Qur’an dipimpin langsung oleh Syuriyah MWCNU Reban, Kiai Abu Amar. Dalam taushiyahnya Kiai Abu menyampaikan tentang keistimewaan membaca Al-Qur’an saat bulan ramadhan. Menurutnya, Al-Qur’an berisi bermacam-macam obat bagi segala bentuk kesusahan dan kegundahan.

“Bila kita mempunyai hajat yang menyangkut kepentingan dunia atau akhirat, mintalah kepada Allah melalui Al-Qur’an. Karena doa khotmil qur’an sudah bisa menjawab kebutuhan yang kita minta,” tuturnya.

Kiai Abu berharap kepada para jamaah untuk senantiasa menghiasi rumah-rumah mereka dengan bacaan al-Qur’an, sebab rumah yang mana didalamnya sering dibacakan Al-Qur’an, maka Allah akan memberi rahmat dan berkah kepada mereka.

“Jangan sampai rumah kita tidak pernah digunakan untuk alqur’an. Minimal setahun sekali, rumah kita digunakan untuk menghatamkan Al qur’an. Agar rumah kita selalu bercahaya dan mendapatkan berkah dari Allah SWT,” imbuhnya.

Penutupan pengajin ramadhan juga diisi dengan pembacaan tahlil yang ditujukan untuk Almagfurlah KH Humaidullah Irfan, pengasuh Pesantren APIK Kaliwungu Kendal, yang setiap tanggal 29 Ramadhan selalu diperingati Haul dari kewafatanya. Kiai Abu menyebut, sanad al qur’an yang dibaca oleh hampir seluruh warga NU Adinuso ini berasal dari pesantren kaliwungu Kendal.

Pengajian Ramadhan digelar sejak tanggal 1 Ramadhan lalu diikuti oleh puluhan warga Nahdliyin. Pengajian yang sudah berjalan sejak puluhan tahun lalu itu digelar setiap sore mulai pukul 16.30 hingga waktu magrib tiba. Pengajian secara bergiliran diasuh oleh beberapa ustadz alumnus pesantren, seperti pesantren Apik Kaliwungu Kendal dan Pesantren Tremas Pacitan. (Zaenal Faizin/Fathoni)