Daerah

Nahdliyin IPB Road Show ke Pesantren

NU Online  ·  Sabtu, 4 Agustus 2007 | 07:22 WIB

Bogor, NU Online
Komunitas Nahdliyin –sebutan untuk warga Nahdlatul Ulama- Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan kegiatan road show ke pesantren-pesantren yang berada di Bogor. Sebagai langkah awal, warga NU yang berada di salah satu PTN terbaik di Tanah Air itu mengunjungi Pesantren Daarul Rahman yang terletak di Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, pada Kamis malam (2/8) lalu.

Kegiatan yang digagas oleh Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB ini diikuti oleh 30 orang, yang terdiri dari mahasiswa mulai jenjang diploma, S1, S2 hingga S3. Selain mahasiswa, kalangan pimpinan dan dosen senior NU juga hadir, antara lain Dekan Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB Prof Dr Ir Khairil Anwar Notodiputro MS, Prof Dr Ir Surjono Hadi Sutjahjo MS yang juga Ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alama dan Lingkungan (PSL) IPB, dan Dr Aji Hermawan MM, dosen Fakultas Teknologi Pertanian.

<>

Dari jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), hadir Ketua PCNU Kabupaten Bogor Drs KH Abdurrahim Sanusi LC, Sekretaris PCNU Drs H A Khaeruddin, para utusan dari Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Leuwisadeng, MWC NU Leuwiliang dan MWC NU Cibungbulang. Sedangkan dari pihak Pesantren Daarul Rahman yang turut menyambut adalah Wakil Pengasuh pesantren Ustadz H Faiz Sukron Makmun MA, para guru dan sebanyak 500 orang santri.

Prof Khairil Anwar yang memimpin rombongan Keluarga NU IPB mengemukakan, kegiatan road show ke pesantren dilakukan sebagai tindak lanjut dari silaturrahmi Nahdliyin IPB dan Tokoh Pesantren se-Bogor pada 28 Mei lalu, yang merekomendasikan untuk melakukan rangkaian kunjungan ke pesantren-pesantren yang berada di sekitar wilayah Bogor.

“Dengan road show ke pesantren, kami berharap akan terbangun komunikasi yang berkesinambungan antara warga Nahdliyin yang berada di IPB dengan warga Nahdliyin yang berada di pesantren. Ke depannya kami berharap dapat melakukan aksi pemberdayaan, sehingga warga Nahdliyin IPB dapat menyatu dengan komunitas akar rumput dan tidak berada di atas menara gading,” ujar Khairil.

Lebih  lanjut, guru besar Ilmu Statistik ini mengatakan, melalui road show ke pesantren, ia berharap dapat melihat dari dekat bagaimana pergulatan yang dilakukan Nahdliyin muda di pesantren. Ini perlu dilakukan, untuk mengetahui sejauhmana bibit-bibit NU tersebut ditempa di pesantren dan merespon berbagai isu-isu perubahan yang berlangsung begitu cepat.

“Kami mempunyai harapan besar, agar ke depan para Nahdliyin muda di pesantren memiliki cakrawala pemikiran yang luas, dan tidak hanya menyiapkan diri dalam menghadapi persaingan hidup dengan mendalami ilmu-ilmu agama. Untuk dapat meningkatkan efektivitas dakwah dan kualitas pengabdian sosial, maka perlu membekali diri dengan kecakapan dan keterampilan,” harap Khairil.

Sedangkan Dr Surjono Hadi Sutjahjo mengatakan, sejauh ini ia belum pernah melihat kegiatan turba komunitas intelektual kampus ke pesantren. “Kehidupan di kampus umumnya sangat elitis. Karena itu, merasa sebagai bagian dari NU yang notabene merupakan komponen terbesar bangsa yang masih tertinggal, kami terpanggil untuk ikut menyumbangkan pemikiran,” terang pria yang berasal dari Situbondo ini.

Sementara itu Dr Aji Hermawan yang juga mantan Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Inggris Raya mengutarakan, dirinya merasa bahagia begitu berada di tengah-tengah habibat Nahdliyin. Suasana seperti ini jarang ditemukan saat berada di lingkungan kampus. “Kehidupan di kampus selain bernuansa sekuler, juga memiliki budaya yang sangat heterogen. Namun di pesantren budayanya homogen, nuansa NU-nya sangat terasa,” tegas Aji.

Ketua Panitia Road Show KMNU SPs IPB, Mohamad Ihsan SP mengatakan, kegiatan tersebut hanya bagian kecil yang dilakukan keluarga NU IPB. ”Kami berharap kegiatan ini menjadi semacam entri point guna membangun kerjasama strategis dalam pemberdayaan pesantren. Sebagai komunitas kampus tentu sumbangan yang kami berikan dalam bentuk ide, gagasan dan keilmuan yang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki IPB,’’ jelas mahasiswa S2 Komunikasi Pembangunan ini.

Wakil Pengasuh Pesantren Daarul Rahman, Ustadz Faiz Sukron Makmun MA menyampaikan, pihaknya merasa sangat bangga dan bergembira mendapatkan kehormatan, dikunjungi oleh rombongan keluarga NU IPB. ”Ini moment yang sangat langka. Jujur kami merasa terharu dan sangat senang dikununjungi,” tuturnya.

Kunjungan keluarga NU IPB ke Daarul Rahman, sambung Faiz, diharapkan dapat menimbulkan dampak positif yang strategis. Terutama pihaknya merasa kesulitan dalam mengembangkan ilmu matematika, fisika dan biologi. Kesulitan dihadapi, selain karena padatnya jam pelajaran santri, juga karena kelemaah santri dalam mencerna pelajaran-pelajaran yang bersifat eksak.

”Kami berharap, rekan-rekan NU yang berada di IPB dapat membantu kesulitan yang dihadapi. Mungkin ikut memikirkan standarisasi pengayaan kurikulum eksak yang sesuai dengan pesantren. Sebab sejauh ini kami kurang paham apa bobot pelajaran eksak yang diajarkan sudah sesuai kebutuhan atau belum? Jangan-jangan yang kami ajarkan yang tidak perlu dan jangan-jangan yang tidak diajarkan justeru yang dibutuhkan?,” paparnya setengah bertanya.

Ketua PCNU Kabupaten Bogor KH Abdurrahim Sanusi LC menegaskan, pihaknya menyambut positif tekad dan komitmen yang ditunjukkan keluarga NU IPB dalam memikirkan nasib Nahdliyin di akar rumnput. Pasalnya komunitas Nahdliyin di Bogor yang populasinya sangat besar, membutuhkan sentuhan-sentuhan dari kalangan intelektual kampus yang memiliki basis sosiologis yang serupa.

 ”Jujur kami merasa sangat terbantu dengan upaya yang dilakukan rekan-rekan dari IPB. Banyak pesantren yang menghubungi PCNU, meminta giliran mendapatkan kunjungan. Mudah-mudahan perjuangan rekan-rekan tidak berhenti sampai di sini dan dilanjutkan dalam aksi yang lebih besar lagi,” kata Abdurrahim. (kmnu-ipb)