Daerah

MWCNU Wonomerto Mulai Data Nahdliyin

NU Online  ·  Kamis, 11 September 2014 | 13:15 WIB

Probolinggo, NU Online
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo saat ini tengah sibuk melakukan pendataan terhadap Nahdliyin di wilayahnya. Hal ini dilakukan sebagai persiapan pemotretan Kartu Tanda Anggota Nahdlatul Ulama (Kartanu) tahap kedua.
<>
Dalam pendataan ini, seluruh warga NU didata secara riil warga NU. Nantinya pemotretan Kartanu akan dilakukan di masing-masing Ranting NU secara bergantian.

Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Wonomerto Badrus Sholeh mengungkapkan program Kartanu ini bertujuan untuk pembuatan database (sensus) warga NU dan sangat penting dimiliki. Sebab dengan Kartanu tersebut, akan didapat data riil Nahdliyin dari berbagai tingkatan.

“Dengan adanya data riil ini, maka data yang ada dapat dipertanggungjawabkan dan tidak hanya berupa laporan lisan yang terkesan simpang siur. Hal ini tentunya sangat bermanfaat tatkala data tersebut dibutuhkan oleh pengurus maupun pemerintah,” ungkapnya, Kamis (11/9).

Menurut Badrus, Kartanu memiliki banyak sekali manfaat mulai dari mengetahui jumlah keanggotaan NU di masing-masing ranting dan bukti resmi sebagai warga NU. “Tentunya kita tidak ingin hanya dicap sebagai warga NU saja, tetapi bukti konkretnya tidak ada. Dengan memiliki Kartanu, maka keabsahan sebagai warga NU tidak bisa diragukan lagi,” jelasnya.

Badrus menerangkan selama ini para pengurus NU tidak memiliki data yang valid terkait data yang ada. Sebab laporan yang diberikan hanya berdasarkan pada data lisan saja. “Kartanu sangat membantu dalam memberikan data yang benar-benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

Lebih lanjut Badrus meminta agar masyarakat bisa ikut mensukseskan program Kartanu agar bisa didapatkan data valid tentang komposisi dan jumlah warga NU. ”Dengan adanya Kartanu ini, kita akan lebih mudah dalam memberikan pembinaan kepada Nahdliyin. Intinya, kalau kita sudah memiliki Kartanu, berarti kita benar-benar setia kepada NU,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)