Kaliurang, NU Online
Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Salam mengembangkan kajian ayat -ayat ekonomi dalam pengajian rutin Sabtu Legi. Hal ini dilakukan demi untuk menambah wawasan dan keterampilan kewirausahaan dengan harapan dapat memberdayakan warga sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.<>
Ketua Tanfidziyah MWC NU Salam, H Sungkono kepada NU Online, Kamis (28/3) mengatakan, dalam kegiatan rutin “ngaji ekonomi” ini, NU akan mendatangkan para pengusaha, pakar dan ahli ekonomi sebagai nara sumber. Seluruh pengurus NU, lembaga serta badan otonom diwajibkan hadir.
Dikatakannya, kegiatan ini merupakan wadah untuk pemberdayaan ekonomi warga, yang akan dikemas dalam bentuk pelatihan baik di bidang perikanan, kerajinan maupun peternakan.
“Dalam hal ini MWCNU Salam rencananya akan menggandeng UGM Yogyakarta sebagai mitra pendamping dan pembimbing,” kata Sungkono. Ini juga disampaikannya dalam Musyawarah Kerja (Musyker) MWCNU Salam di Wisma Joyo Kaliurang pada tanggal 11-12 Maret 2013 lalu.
Setiap warga Nahdliyyin harus mampu bersaing untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Saatnya warga Nahdliyyin bangkit. Zaman sudah berubah, ‘jer basuki mawa bea’, segala sesuatu butuh biaya,” tegasnya.
“Kini saatnya warga Nahdliyyin mengubah paradigma kesederhanaan dan budaya ‘ngalah mekalah’. Sebagai contoh, kita punya air yang melimpah, namun ikan justru didatangkan dari daerah lain. Oleh karena itu kita akan mengembangkan budidaya ikan, seperti lele dan gurameh. Kita yakin NU mampu,” imbuhnya .
Dikatakannya, potensi kolam ikan dan pasar ikan di Dusun Pulosari Desa Jumoyo Kecamatan Salam yang selama ini belum maksimal dalam pemanfaatannya akan di evaluasi dan dibenahi dalam pengelolaannya. Kolam tersebut akan digunakan sebagai ‘pilot project’ atau percontohan. Dimulai dengan pemijahan dan pembibitan ikan sampai pada tahap pemasarannya.
Selain dibidang perikanan MWCNU Salam juga akan mengembangkan kerajinan berbahan baku pasir dari Gunung Merapi. Hal ini dimaksudkan untuk pemberdayaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bantaran sungai. Mengingat selama ini pasir Merapi hanya ditambang dari sungai kemudian dibawa keluar daerah tanpa memberikan nilai tambah. Untuk itu NU Salam akan mempelopori pemanfaatan pasir Merapi.
“Pasir merapi yang diambil gratis oleh warga sekitar warga bantaran sungai bisa dimanfaatkan dengan dibuat aneka kerajinan, hiasan maupun ornamen rumah. Kemudian hasil kerajinan tersebut akan di jual di sepanjang Jalan Jogja-Magelang. Bukan tidak mungkin kerajinan berbahan dasar pasir dan batu tersebut bisa di ekspor ke luar negeri,” tegasnya
Sedangkan lahan-lahan di sekitar perbukitan yang berada wilayah di Kecamatan Salam juga akan dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai lokasi kandang terpadu untuk memelihara kambing dan sapi.
Selama lima tahun masa bakti 2012-2017, selain bidang keagamaan, ekonomi dan pembangunan, MWCNU Salam bersama LP Ma’arif NU Salam juga akan mengembangkan sektor pendidikan dan kebudayaan agar Sumber Daya Manusia (SDM) NU semakin meningkat. “Kami berharap dan optimis program ini akan membawa manfaat dan maslahat bagi umat,” pungkasnya
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: M. Imam Muttaqien
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
2
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua