Daerah

MWC NU Baki Ujung Tombak Gerakan Islam Damai

NU Online  ·  Selasa, 29 Januari 2013 | 15:21 WIB

Sukoharjo, NU Online
Kecamatan Baki, Sukoharjo merupakan salah satu basis gerakan Islam radikal di Solo Raya. Tak sedikit pelaku teror tertangkap di Baki. Untuk meminimalisir penyebaran Islam Radikal tersebut, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Baki, Sukoharjo diharapkan aktif dalam penyebaran faham Ahlusunnah wal Jamaah. 
<>
Hal itu disampaikan Ketua MWC NU Baki, KH Muhammad Bakri saat memimpin rapat pembentukan panitia Baki bersholawat, di Masjid Jami Baki, Senin (28/1) malam.

”NU Baki, diharapkan menjadi ujung tombak gerakan Islam moderat. Menyerukan Islam yang damai dan anti kekerasan. Citra Baki sebagai basis teroris lambat laun akan hilang, manakala warga NU Baki mengamalkan dan mensyiarkan tradisi amaliyah Nahdlatul Ulama,” tegas Kiai Bakri.

Dikatakan, gembong teroris seperti Imam Samudera, Amrozi, Ali Ghufron, dan Dulmatin, pernah tinggal di wilayah Baki. Tahun 2012, Roki menjadi terpidana teroris yang tertangkap di RT 03/RW 07, Dusun Tegal, Desa Waru, Kecamatan Baki, Sukoharjo. Anggota Densus 88 menyisir sekitar lokasi peyergapan terduga teroris di Desa Baki, Sukoharjo, Mei 2010. Densus 88 mengevakuasi barang bukti yang berhasil diamankan dari penggerebekan teroris di Baki, Sukoharjo. 

Tiga orang tersangka teroris beserta barang bukti senapan M-16, revolver, ratusan peluru berbagai kaliber, CD, buku hingga rompi serbu berhasil diamankan. 

Pada tahun yang sama, Gereja Daleman Baki, di sweeping kelompok Islam Radikal, dampaknya Jemaat Nasrani tidak bisa melaksanakan ibadah, dan lain-lain.  

”Data-data tersebut sudah lebih dari cukup, bahwa gerakan Islam radikal ada di depan mata kita, dan sudah saatnya kita bangkit menyampaikan Islam yang damai, santun dan cinta tanah air,” katanya bersemangat.

Sementara itu Ketua PCNU Sukoharjo M Nagib Sutarno mengatakan, pengurus MWC NU Baki dan Gatak baru saja dilantik, dengan kepengurusan yang baru ini diharapkan, mempu membawa jamaah. 

”NU Baki menjadi corong umat dalam pengamalan tradisi NU,” kata  Sutarno. 

Selain isu minor, Baki sebenarnya memiliki kelebihan yang positif, sebagai daerah basis kerajinan gitar, kerajinan kaca ukir, pengelolaan jamur lingzi, peternakan dan lain-lain. 

”Semangat kerja kretaif dan kewirausahaan yang dimiliki warga Baki, menjadi nilai tambah. Dan kita terus bekerja keras,” paparnya.   

Dalam pertemuan itu disepakati, acara Baki bersholawat direncanakan digelar pada tanggal 11 Februari 2013, bertempat di Masjid Jami Baki, diperkirakan dihadiri sekitar 5000 jamaah. Tokoh yang diundang diantaranya KH M Adib Zaen, KH Baidlowi, KH Maksum Waladi, pejabat Muspika setempat, seluruh kepala desa se Baki, majelis ta’lim se Baki dan lain-lain. 


Redaktur     : Mukafi Niam
Kontributor: Cecep Choirul Sholeh