Daerah

Muslimat Sulsel Kampanye Imunisasi

NU Online  ·  Jumat, 3 Agustus 2007 | 01:56 WIB

Makassar, NU Online
Kampanye terpadu imunisasi menjadi salah satu program kerja skala prioritas dari Pengurus Muslimat NU Sulawesi Selatan dalam bidang kesehatan, terutama untuk meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak.

"Pekan Imunisasi dijadikan moment untuk mengkampanyekan kualitas kesehatan ibu dan anak yang harus dijaga dan terus ditingkatkan," ujar Ketua Muslimat NU Sulawesi Selatan Hj Nurul Fuadi kepada kontributor NU Online Makassar saat penutupan Acara Training of Trainers (TOT) dengan tema “Imunisasi sebagai Pencegahan Penyakit pada Anak“ hasil Kerjasama PP Muslimat NU dan UNICEF yang diselenggarakan di Aula Kantor BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar, Kamis (2/8).

<>

Sasaran kampanye terpadu imunisasi ini adalah masyarakat kalangan bawah khususnya ummat Islam yang berada di 5 Kota/Kabupaten dalam wilayah kerja Muslimat Sulawesi Selatan, dimana daerah sasaran adalah daerah yang padat balita dan akan diperluas hingga mencakup keseluruhan kabupaten yang berjumlah 23 Kota/Kabupaten di seluruh Sulawesi Selatan.

Adapun tenaga orator kampanye diambil dari Himpunan Dai’ah NU yang tergabung dalam kelompok Dai’ah Muslimat NU Sulawesi Selatan yang berada di tiap Kota/Kabupaten sehingga kami tidak mengalami kesulitan dalam hal penyediaan tenaga sukarelawan kampanye.

Selain itu, lanjut mantan aktifis PMII ini, sosialisasi juga akan dilakukan di majelis-majelis ta’lim sehingga memudahkan dalam penyebaran informasi kesehatan dan tentunya teknis yang dilakukan adalah dengan pendekatan agama.

“Mengapa dilakukan dengan pendekatan agama sebab masih banyak masyarakat yang takut bila anaknya dibawa ke dokter untuk diobati, alasannya antara lain tidak adanya uang, padahal imunisasi ini gratis”, ujar Dosen yang adalah Ketua Program Pasca Sarjana Agama UMI Makassar ini.

Disadari atau tidak bahwa kampanye imunisasi belum menyentuh secara keseluruhan warga masyarakat di Indonesia, khususnya masyarakat pinggiran yang memang sangat terisolasi dengan informasi karena kehidupannya yang sangat kekurangan.

"Inilah yang menjadi dasar masih banyak yang belum mendapatkan informasi ini sehingga kepedulian Muslimat NU dalam bekerja dan berkarya untuk meningkatkan kualitas kesehatan Ibu dan Anak mutlak dilakukan”, tegasnya.

UNICEF sebagai lembaga kesehatan Dunia sangat tepat bekerja sama dengan Muslimat NU, hal ini disebabkan oleh sepak terjang dari Muslimat NU yang memang bersentuhan langsung dengan komunitas Ibu dan Anak.

Anak sedari kecil wajib diperhatikan kesehatannya sebab hal ini akan berpengaruh pada perkembangan hidupnya. “Bagaimana kita mau menciptakan anak yang cerdas bila kesehatannya terganggu,  dan ini sesuai masterplan Muslimat NU bahwa 2010 ingin membangun masyarakat Indonesia sehat, tutupnya.

Sementara itu Mustasyar NU AGH Sanusi Baco menyampaikan hal yang sama dengan mengambil Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai sumber dasar Ilmu kesehatan dan kewajiban ummat untuk menjaga kesehatannya, sebab ini adalah priotitas hidup umat.

Selain itu dalam ushul fiqihnya pun dijelaskan secara gamblang oleh ulama besar NU ini bahwasanya menjadi sebuah kewajiban bagi ummat Islam untuk menjaga kesehatan; Bagaimana kita mau beribadah kepada Allah SWT bila kita sedang menderita penyakit.

“Dari sini pun sudah dapat terlihat bahwasanya kesehatan sangat penting bagi kita untuk melakukan kerja-kerja sosial demi membangun ummat," tegasnya.(saz)