Brebes, NU Online
Dengan mengantongi nilai 95 akhirnya kontingen Pimpinan Cabang Muslimat NU Kabupaten Pemalang berhasil menggondol piala juara 1 lomba membaca Diba’ tingkat Kordinator Daerah Pekalongan. Lomba yang digelar dalam rangka memperingati Hari Lahir ke-71 Muslimat NU, berlangsung semarak di Pendopo Bupati Brebes, Ahad (26/2).
Juara 2 diraih Muslimat NU Kota Pekalongan dengan nilai 94 dan juara 3 diraih Muslimat NU Kabupaten Batang (93). Atas keberhasilan tersebut, PC Muslimat NU Pemalang berhak mewakili Korda Pekalongan untuk lomba yang sama tingkat Jawa Tengah pada 11 Maret mendatang di Kabupaten Pati.
Bupati Brebes Hj Idza Priyanti membuka lomba dengan penuh semangat. Idza berharap, lomba ini bisa memberikan dampak positif kepada hadirin. Dia percaya, dengan Maulid Diba’ bisa mendatangkan kebaikan pada yang membacanya hingga berlipat-lipat.
Idza mengaku, keberhasilannya dalam menjalani kehidupan termasuk sukses dalam perhelatan Pilkada karena secara rutin membaca shalawat Nabi, memanjatkan puji-pujian pada Nabi. “Alhamdulillah, saya tidak meninggalkan shalawat kepada Nabi dan menuntun saya ke jalan kebaikan,” ungkapnya.
Bupati juga meminta kepada Muslimat NU untuk memberikan sumbangsihnya kepada daerah untuk membangun, terutama pembangunan ahlak. Doa ibu-ibu Muslimat NU, diyakini sangat mujarab. Termasuk telah memberikan dukungan doa pada Pilkada sehingga berjalan dengan lancar, aman dan sukses. “Saya juga mengucapkan terima kasih karena bunda Muslimat NU telah berpartisipasi menyumbangkan suaranya untuk melanjutkan pembangunan Brebes,” tuturnya.
Ketua Panitia Hj Farikha melaporkan, lomba membaca
Diba’ digelar dalam rangka menyambut Maulud Nabi dan Harlah Muslimat NU ke-71. Lomba diikuti 7 perwakilan se-eks Karesidenan Pekalongan, yaitu
Kota Pekalongan, Kota Tegal, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal,
Kabupaten Pemalang, Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan.
Lomba tersebut adalah membaca
Maulid Diba pada bagian
yarobbi shalli, laqod ja'aakum, ya rasulallah dan
alhamdulillah dalam waktu maksimal 25 menit. Adapun unsur yang dinilai meliputi
makhrojul huruf, suara dan nada, keserasian dan etika.
(Wasdiun/Abdullah Alawi)