Mempawah, NU Online
Sebagai bentuk kecintaan dan bangga terhadap Muslimat NU, ratusan jamaah di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat memeriahkan hari lahir organisasi yang memasuki usia ke-73 tahun.
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Mempawah, Hj Julina mengajak seluruh pengurus agar lebih aktif lagi melakukan kegiatan. “Muslimat NU kini sudah berusia 73 tahun, artinya sudah sangat tua. Maka peran kitalah untuk menjaga organisasi ini,” katanya, Sabtu (9/2).
Muslimat NU kini sudah bergerak sampai ke pelosok, termasuk melakukan pembinaan terhadap muallaf terkait pemahaman keislaman, kajian rutinan dan banyak lagi yang lainnya. “Artinya, Muslimat NU sudah banyak melakukan hal keagamaan yang baik. Karenanya, para pengurus harus juga ikut andil dalam melakukan pendampingan terkhusus kepada para muallaf,” harapnya.
Sedangkan memasuki tahun politik, warga Muslimat NU tidak boleh terprovokasi oleh media yang menyebar kabar tidak benar alias hoaks. "Jangan ikutan ngeshare berita yang belum tahu kevalidannya," ungkapnya.
Dalam pandangannya, hoaks merugikan persaudaraan. “Kita hidup di Indonesia harus saling menghormati, rukun dan saling kasih sayang. Jika kita share berita hoaks, maka pasti akan ada yang dirugikan dan nantinya akan menjadi permusuhan di antara kita,” jelasnya.
Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi pada kegiatan bertemakan Jaga Aswaja Taguhkan Bangsa ini juga mengharapakan apa yang disampaikan Ketua PC Muslimat NU dapat diterapkan seluruh warga. “Muslimat NU juga harus menjadi organisasi terdepan dalam menyuarakan kebenaran,” katanya.
Ke depan melalui pemerintah daerah, dirinya akan memperhatikan badan otonom di NU ini. “Terpenting, Muslimat NU harus bersama semangat dalam melaksanakan kegiatan keagamaan,” pintanya.
Sukir Yanto yang merupakan Wakil Ketua Pengurus Wilayah NU Kalimantan Barat menyerukan persatuan dan kesatuan. “Pemilihan ini adalah demokrasi, jadi jangan sampai Muslimat NU dan lainnya malah terpecah-belah,” tandasnya.
Kegiatan ini juga dirangkai dengan deklarasi menolak hoaks dan ujaran kebencian yang dipimpin Ketua PC Muslimat NU Mempawah. (Salihin/Ibnu Nawawi)