Sidoarjo, NU Online
Meski pendapatan asli daerah Kabupaten Sidoarjo mencapai 1,2 triliun, namun isentif bagi kesejahteraan para guru TPQ se-Sidoarjo dinilai masih rendah. Pasalnya, dari 6579 guru TPQ masih mendapatkan isentif senilai Rp. 135 ribu rupiah perbulan melalui kepala bagian Kesrah Kabupaten Sidoarjo.
Sekitar 6579 guru TPQ yang tersebar di Kabupaten Sidoarjo dari berbagai lembaga di bawah naungan BMQ At-tartil Sidoarjo, telah mengajukan proposal kepada Pemerintah Sidoarjo terkait dana isentif bagi guru ngaji di setiap lembaga TPQ. Setiap lembaga yang mengajukan proposal harus mempunyai santri sebanyak 30 dari satu guru TPQ.
"Dana yang diberikan tahun ini untuk 6579 guru tingkat TPQ, untuk tahun 2015 naik Rp. 100 ribu perbulannya. Sedangkan tahun 2016 ini menjadi Rp. 135 ribu. Sementara PAD di Sidoarjo dan Surabaya berbeda, di Surabaya sekitar 9 triliun, di Sidoarjo belum mencapai itu. Tapi kalau dibandingkan dengan kabupaten lain, Sidoarjo masih tinggi," kata Ketua BMQ At-tartil Sidoarjo, Imam Syafi'i, usai menghadiri acara Temu Guru Al-Qur'an di Masjid An-Nur Desa Panggreh, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Ahad (7/8).
Di tempat yang sama, Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifudin mendukung dengan kegiatan guru TPQ. Menurutnya, guru TPQ merupakan pekerjaan yang mulia sehingga Pemerintah Daerah Sidoarjo membantu dana isentif melalui dana yang dikeluarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sidoarjo.
"Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) itu uangnya rakyat, jadi harus digunakan untuk yang baik-baik, salah satunya adalah kegiatan TPQ. Karena mengajar TPQ adalah perbuatan yang baik dan mulia yang harus disupport oleh pemerintah. Semua harus selayaknya bisa mendapatakan apa yang telah diberikan oleh APBD," pungkas pria yang akrap disapa Cak Nur ini. (Moh Kholidun/Zunus)