Meski Geram Karena Dihujat, Kepala Banser Batam Tetap Dingin
NU Online · Senin, 6 Maret 2017 | 08:17 WIB
Batam, NU Online
Sejumlah anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kota Batam, Provinsi
Kepulauan Riau meradang atas ujaran kebencian dilontarkan YD, seorang jurnalis perempuan
di daerah itu melalui akun media sosialnya.
YD dalam
statusnya mempertanyakan Banser pernah mengaji atau tidak. Ia juga
mempertanyakan apakah Banser kumpulan preman yang menjual agama. Dalam
statusnya itu pula, perempuan berasal dari Provinsi Riau tersebut menuding
Banser ialah kumpulan orang menyebalkan sehingga pantas dibubarkan.
“Pernyataan
yang bersangkutan karena reaksi spontan menanggapi isu pembubaran pengajian Khalid
Basalamah oleh GP Ansor Sidoarjo, Jawa Timur. Namun kita giring terus untuk
fokus pada subtansi masalah,” papar Alumni Susbanpim II PP GP Ansor, Khoirul
Anam, di Batam, Senin (6/3).
Pertemuan dengan
YD bisa dilakukan atas mediasi mantan Ketua GP Ansor Kota Batam yang merupakan
general manager tempat YD bertugas.
“Insya
Allah, kami mengedepankan rasa kekeluargaan dengan YD kendati awalnya alot dan
menolak didokumentasikan. Bahkan yang bersangkutan sempat akan meninggalkan
lokasi mediasi. Kami tegaskan, jika tidak mau menyelesaikan secara
kekeluargaan, kami akan membawanya ke ranah hukum,” papar Anam.
YD akhirnya
mengurungkan niat meninggalkan lokasi mediasi dan selanjutnya membuat surat
pernyataan permohonan maaf dan tidak akan mengulangi ujaran kebencian.
Pernyataan itu ditandangani yang bersangkutan serta bermaterai.
Penolakan terhadap
Khalid Basalamah tak hanya terjadi di Sidoarjo. Tapi juga di beberapa tempat seperti di
Gresik, Surabaya, dan Mojokerto, Jawa Timur.
Kapolresta
Sidoarjo Kombespol Anwar Nasir, sebagaimana dilansir Republika menegaskan pihaknya sudah menyarankan agar Khalid tak
berceramah pada pengajian Sabtu (5/3) pagi di Masjid Shalahudin Sidoarjo.
Saran itu
disampaikan kepolisian kepada panitia karena adanya penolakan dari GP Ansor
Sidoarjo.
“Ketegangan
memang ada. Tapi tidak ada pembubaran jamaah pengajian. Jamaah tetap di masjid
karena panitia hanya meminta Khalid menghentikan ceramah,” tegas Kapolresta.
Ketua PC GP
Ansor Sidoarjo, Riza Ali Faizin menyayangkan informasi beredar di sejumlah media
tidak sesuai fakta di lapangan.
“Berita yang
beredar di media kita melakukan pembubaran dan bentrok bahkan merusak masjid. Masya
Allah, tidak ada satu pun aset rumah Allah yang dirusak dan dikotori oleh Ansor dan
Banser NU,” kata Riza menegaskan. (Gatot
Arifianto/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua