Daerah

Menciptakan Penulis Santri Melalui Pelatihan Jurnalistik

NU Online  ·  Senin, 3 Juni 2013 | 06:33 WIB

Yogyakarta, NU Online
“Minimnya berita tentang NU di media massa cukup membuat kami resah. Ada apa ini? Bagaimana ini? Inilah kemudian yang menjadi salah satu alasan bagi Majalah Bangkit PWNU DIY dan media-media yang ada di pesantren Krapyak mengadakan acara Diklat Jurnalistik.”
<>
Demikian disampaikan oleh Muhammadun As selaku Pimred Majalah Bangkit PWNU DIY dalam acara Diklat Jurnalistik di Gedung PWNU DIY, Ahad Pagi (2/6). 

Muhammadun juga mengungkapkan bahwa pelatihan seperti ini merupakan langkah awal untuk menciptakan generasi-generasi penulis baru dari kalangan pesantren.

“Pelatihan ini merupakan langkah awal untuk menciptakan generasi baru dari kalangan pesantren. Ke depannya, pelatihan-pelatihan jurnalistik seperti ini akan diadakan sebulan sekali,” ungkap Muhammadun.

Sementara itu, sebagai narasumber, Jayadi Kasto Kastari, salah satu redaktur SKH Kedaulatan Rakyat, berhasil membuat peserta tidak mengantuk dengan gaya penyampaian materi yang disisipi dengan guyonan-guyonan segarnya.  

Salah satu point materi yang disampaikan Jayadi dalam acara tersebut ialah tentang kekurangan-kekurangan para penulis pemula di media massa.

“Sedikitnya ada empat faktor yang terkadang menjadi kekurangan bagi para penulis pemula di media massa. Pertama, masih lemah dalam tata bahasa (sistematika, gramatikal, keterbacaan, komunikatif). Kedua, kurang tepat dalam memilih diksi (pilihan kata). Ketiga, kurang dalam hal ejaan. Keempat, masih minim sekali pengetahuan tentang tanda baca,” terang Jayadi panjang lebar.

Acara yang dimulai pukul 09.00 dan selesai pukul 12.00 tersebut, dihadiri oleh sekitar 20 puluhan peserta. Mereka merupakan perwakilan dari pesantren-pesantren yang ada di Krapyak.

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Rokhim, Nisa, Sholihin