Daerah

Maulid Nabi di Istiqlal, Muslimat NU Jakarta Ajak Jamaah Berinovasi usai Pandemi

Ahad, 4 Desember 2022 | 12:00 WIB

Maulid Nabi di Istiqlal, Muslimat NU Jakarta Ajak Jamaah Berinovasi usai Pandemi

Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw diadakan Muslimat NU DKI Jakarta, Sabtu (3/12/2022) di Masjid Istiqlal Jakarta. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online

Sekitar 2.000 anggota dan jamaah Muslimat Nahdlatul Ulama DKI Jakarta memenuhi Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (3/12/2022). Mereka mengikuti Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. Mereka berasal dari berbagai ranting, anak cabang, cabang dan wilayah Muslimat NU di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Kabupaten Kepulauan Seribu.


Ketua Pengurus Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta, Hizbiyah Wahab Chasbullah mengungkapkan pada masa pandemi Covid-19 Muslimat NU berkegiatan secara terbatas dan virtual. Karenanya dengan redanya Covid-19, saat ini para jamaah dimulai lagi pengajian rutin bulanan dengan peringatan Maulid Nabi.


Hj Hiziyah mengajak para jamaah untuk terus menjaga lingkungannya dari ancaman pihak-pihak yang mengganggu keutuhan NKRI. Jamaah juga perlu mendoakan terus para pendiri bangsa dan NU serta melakukan inovasi-inovasi di bidang ekonomi sebagai upaya mencegah terjadinya dampak resesi global di negeri ini.


"Pengurus Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta baru saja dilantik beberapa waktu yang lalu maka semangatnya harus tinggi, bidang pendidikan, dakwah, sosial, dan ekonomi harus bergerak menemani warga di semua tingkatan, sehingga kehadiran Muslimat NU benar-benar dirasakan kehadirannya," tuturnya.


KH Ahmad Muwaffiq atau Gus Muwaffiq yang hadir menyampaikan ceramah agama terkait keindahan Islam di Indonesia yang tidak ditemukan di negara-negara lain.


"Negeri Muslim terbesar di dunia itu Indonesia, yang paling banyak haji tiap tahun itu dari Indonesia, penghafal Al-Qur’an terbanyak juga di Indonesia," kata kiai asal Sleman, Yogyakarta tersebut.


Menurutnya, kemajuan Islam di Indonensia seperti saat ini tidak lepas dari jasa para wali terdahulu yang membentuk Islam yang rahmatan lil alamin, termasuk peran muassis NU KH M Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahab Chasbullah. 


Kiai yang khas dengan rambut gondrongnya itu mengungkapkan, Mbah Wahab pencetus lagu Ya Lal Wathan, mampu membangkitkan semangat juang kalangan pesantren dalam merebut kemerdekaan dari para penjajah melalui syair yang mengunggah.


"Bangsa ini harus tampil dan tidak boleh minder di hadapan negara lain, kebudayaan dan peradaban di negei ini sangat tinggi. Di saat negara lain memiliki alat musik dari kayu, para leluhur kita sudah memiliki alat musik dari logam," ungkapnya.


Gus Muwafiq menyambut baik terselenggaranya peringatan hari kelahiran Rasulullah. Kegiatan Muslimat NU DKI Jakarta ini juga turut berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian masyarakat.


"Semua kebutuhan pokok jadi laku dengan terselenggaranya acara Maulid Nabi yang terus menerus, bahkan di luar Bulan Maulid. Perputaran ekonomi dalam kegiatan Maulid atau keagamaan di NU dalam setahun jika diakumulasikan tidak hanya miliaran, tapi triliunan," kata Gus Muwafiq.


Pada kegiatan tersebut hadir Sekretaris Umum PP Muslimat NU, Hj Ulfah Mashfufah; Ketua PWNU DKI Jakarta KH Samsul Ma’arif; Ketua PCNU Jakarta Pusat, Gus Syaifuddin; Anggota Komisi X DPR RI, Hj Himmatul Aliyah.


Editor: Kendi Setiawan