Maulid dan Isra Mi`raj dalam Nadzoman Sunda
NU Online · Senin, 3 Juni 2013 | 00:28 WIB
Dari sekian banyak kitab nadzoman berbahasa sunda yang tersebar di daerah Jawa Barat, terdapat sebuah kitab yang berjudul Nadzam Al-Maulid Wal Mi`raj. Salah satu keunikan kitab tersebut adalah kita akan kesulitan mengetahui nama penulisnya.<>
Memang nama ulama penulis kitab tersebut tidak ditulis dalam kitab nadzoman ini, namun Kita dapat berspekulasi, penulisnya adalah ulama priangan timur, hal ini dikuatkan dengan nama penerbit kitab tersebut yang bernama toko Kairo Tasikmalaya.
Kitab Nadzam Al-Maulid Wal Mi`raj dibagi menjadi 2 bab, bab pertama menceritakan maulid Nabi Muhammad Saw., halamannya berjumlah 12 lembar, sementara bab kedua menceritakan perjalanan Isra dan Mi`raj Rasulullah Saw., tebalnya 9 halaman, diakhir kitab kita dapat menemukan selembar tulisan yang berisi shalawat badriyah berbahasa arab dan berbahasa sunda, sehingga jika dijumlahkan, tebalnya kitab Nadzam Al-Maulid Wal Mi`raj ini adalah 32 halaman.
Isi dari kitab ini sering dinadzamkan dalam sebuah pupujian yang dilaksanakan saat adzan usai dikumandangkan dan sebelum shalat berjamaah dimulai, mungkin sebagaian besar warga Nahdliyin di tatar sunda sudah mendengar pupujian dalam kitab ini, setidaknya pada bait-bait nadzaman di halaman pertama berikut ini:
Gusti urang sarerea          Kangjeng Nabi anu mulya
Muhammad jenengana        Arab Quraisy ngabangsana
Ramana gusti Abdullah        Ibuna siti Aminah
Dibabarkeuna di Mekkah            Wengi senen taun gajah
Â
Walau terhitung singkat dan tidak gamblang seperti halnya kitab-kitab atau buku sejarah, namun kitab ini bisa menjadi salah satu rujukan untuk mengetahui sejarah maulid dan perjalanan isra mi`raj Nabi Muhammad Saw.
Di toko kitab H. Atang yang berlokasi di Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Kitab yang ditulis dengan menggunakan hurup arab pegon ini dijual dengan harga yang sangat terjangkau, hanya dengan mengantongi uang Rp. 2.000 saja, kita sudah dapat membelinya. (Aiz Luthfi/Red:Anam)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua