Lewat Jalur Prestasi Khusus, Unila Terima Santri Hafal Kitab Alfiyah
Kam, 21 Oktober 2021 | 17:37 WIB
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Universitas Lampung dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Se-Provinsi Lampung. (Foto: NU Online/Faizin)
Muhammad Faizin
Kontributor
Bandarlampung, NU Online
Saat ini, para santri di Lampung memiliki peluang tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi favorit melalui Jalur Prestasi Khusus. Universitas Lampung (Unila) telah membuka jalur pendaftaran mandiri prestasi khusus bidang keagamaan bagi santri. Bukan hanya yang hafidz Al-Qur'an, para santri yang hafal minimal 500 bait Alfiyah Ibnu Malik juga bisa ikut jalur ini.
Alfiyah Ibnu Malik merupakan kitab khas pesantren Nahdlatul Ulama yang berbentuk syair sebanyak 1.000 bait tentang serba-serbi Nahwu Sharaf (Gramatika Bahasa Arab).
Biasanya, bait-bait Alfiyah ini dibaca sambil diiringi irama-irama tertentu di pesantren. Irama-irama didendangkan sebagai bagian dari cara atau metode pesantren agar ribuan bait Alfiyah dapat mudah dihafal oleh santri.
Terobosan baru untuk memberi kesempatan bagi santri ini dikatakan Rektor Unila Prof Aom Karomani saat melakukan kerja sama antara Unila dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Se-Provinsi Lampung.
Kerja sama yang diwujudkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman ini disaksikan langsung Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj di Aula Rektorat Unila, Kamis (21/10/2021).
Pada kesempatan tersebut, Prof Aom mengatakan bahwa kerja sama antara Unila dengan PCNU se-Lampung ini diharapkan lebih memaksimalkan penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, pengkajian, penelitian, dan pengembangan kelembagaan pesantren yang selama ini sudah dilakukan dengan sejumlah pesantren di provinsi itu.
“Saat ini beberapa santri hafidz Al-Qur'an sudah ada yang kuliah di Fakultas Kedokteran. Ini kita padukan dengan santri yang kuliah di jurusan farmasi. Sehingga ketika lulus nantinya bisa berkolaborasi untuk mengembangkan klinik di pesantren mereka,” jelasnya.
Kiai Said Aqil Siroj menyambut positif langkah yang dilakukan Unila dengan menggandeng PCNU untuk perluasan akses pendidikan bagi pesantren. Ia menjelaskan bahwa pesantren adalah lembaga yang sudah terbukti mampu mencetak sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan memberi kemaslahatan pada agama dan bangsa.
“Di pesantren diajarkan berbagai ilmu. Bukan hanya ta’lim, tapi tadris. Tidak hanya teori, tapi dipraktikkan. Kiai memberikan tuntunan dan contoh langsung mempraktikkan, mengamalkan agamanya,” jelas Kiai Said.
Selain itu, lanjut Kiai Said, pesantren NU juga mengajarkan kepada santrinya untuk menjadi sosok-sosok yang moderat dalam beragama. Mereka diajarkan akhlak dan tata krama yang baik serta jauh dari memiliki hati yang keras.
"Pesantren NU tidak ada yang mengajarkan kekerasan. Tidak ada pesantren NU yang mengajarkan radikalisme, ekstremisme, dan terorisme," tegas Kiai Said.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Apa Itu Dissenting Opinion dan Siapa Saja Hakim yang Pernah Melakukannya?
2
Khutbah Jumat: Inspirasi Al-Fatihah untuk Bekal Berhaji ke Baitullah
3
Harlah Ke-74: Ini Asas, Tujuan, dan Lirik Mars Fatayat NU
4
Kajian Lengkap Kriteria Miskin bagi Pekerja dalam Bab Zakat
5
3 Hakim Nyatakan Dissenting Opinion, Paslon 01 dan 03 Terima Putusan MK
6
Khutbah Jumat: Menjadikan Diri Pribadi Taat melalui Khutbah dan Shalat Jumat
Terkini
Lihat Semua