Daerah

Lesbumi Pamekasan: 5 Nilai yang Harus Dijaga Penerus Perjuangan NU

Jum, 17 Januari 2020 | 06:00 WIB

Lesbumi Pamekasan: 5 Nilai yang Harus Dijaga Penerus Perjuangan NU

Ketua Lesbumi PCNU Pamekasan, RPA. Warizul Jihad (baju putih). (Foto: NU Online/Sulaiman)

Pamekasan, NU Online

Ketua Pengurus Cabang Lebumi (Lembaga Seniman Budayawan Muslim Indonesia) Pamekasan, Jawa Timur, RPA. Wazirul Jihad menegaskan pentingnya kader penerus Nahdlatul Ulama untuk menjaga lima nilai Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) An-Nahdliyah agar menjadi karakteristik dalam kehidupan sehari-hari.

 

"Dalam kehidupan sehari-hari, penerus perjuangan Aswaja wajib berpegang teguh pada lima nilai yang memang sudah menjadi karakteristik dari warga Nahdliyin," katanya saat memberikan materi Keaswajaan di kegiatan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) Pimpinan Komisariat (PK) Madrasah Aliyah (MA) Miftahul Ulum Bettet, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (16/1).

 

Lima nilai tersebut adalah, Tawassuth (moderat), I'tidal (keadilan); Tasamuh (toleransi), Tawazun (seimbang), dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar (menegakkan kebaikan serta mencegah kemungkaran). Dengan berpegang teguh kepada kelima nilai itu, lanjutnya, maka kader NU selalu menjadi solusi dari berbagai persoalan umat dan kebangsaan.

 

"Penerus perjuangan NU tidak boleh gegabah atau melakukan tindakan yang ekstrem dalam menghadapi permasalahan, kita dituntut untuk mencari jalan yang jauh dari istilah mudharat," jelas budayawan yang pernah mengenyam pendidikan perguruan tinggi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu.

 

Ia menegaskan bahwa keadilan, toleransi dan keseimbangan juga menjadi titik tekan perjuangan NU dalam pengambilan keputusan dalam permasalahan. Sehigga NU tidak timpang atau pun berat sebelah.

 

"Nahdliyin dikenal dengan sikap toleransi yang tinggi. Sangat menjunjung nilai kemanusiaan," tambahnya.

 

Di manapun berpijak, kata Warizul Jihad, ader NU harus menegakkan kebaikan dan mencegah segala bentuk perbuatan mungkar. Sehingga keberadaan NU selalu menebar aroma cinta dan kebaikan, bukan malah menanam kebencian.

 

"Menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar menjadi keharusan bagi siapapun kader Nahdlatul Ulama. Identitas ini harus selalu mendekat, ini juga sebagai upaya untuk tetap menjaga keutuhan NKRI," harapnya.

 

Selain itu, Warizul Jihad juga mengajak agar para santri menjaga dua amanah, yakni amanah agama dan amanah guru. Sebagaimana yang diamanatkan dalam surat Ali Imran ayat 104, harus ada sekelompok umat yang fokus dan mempunyai semangat mengajak kebaikan, dengan catatan cara yang ditempuh juga harus baik.

 

"Jadi apa yang ditinggalkan oleh guru harus kita jaga dan kita kembangkan dan kita rawat, bahkan dijadikan alat perjuangan," pungkas Warizul Jihad.

 

Kontributor: Sule Sulaiman

Editor: Aryudi AR