Daerah

Langkah Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi Antisipasi Covid-19

Jum, 21 Agustus 2020 | 14:00 WIB

Langkah Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi Antisipasi Covid-19

Aktivitas di Pondok Pesantren Putri Darussalam Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur. (Foto: dok. Pesantren Darussalam)

Jakarta, NU Online

Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 dengan mensyaratkan tes rapid dan surat kesehatan saat kembali. Meskipun demikian, ada empat santri yang terkonfirmasi positif pada setelah dilakukan tes swab pada Selasa (18/8) lalu.


“Kita di pondok pesantren tidak ingin menutupi kondisi apa pun. Namun juga ini sebagai bentuk antisipasi kita tidak adanya hoaks yang beredar di masyarakat. Memang ada empat santri kami yang saat ini sedang diisolasi di Rumah Sakit Genteng,” terang Hj Nihayatul Wafiroh, Juru Bicara Pesantren Darussalam, saat konferensi pers pada Jumat (21/8) sore.


Ia menjelaskan bahwa pada mulanya ada beberapa santri mengeluh sakit. Di antara mereka ada yang pulang pada Jumat (14/8). Setelah dilakukan tes rapid, mereka dinyatakan reaktif. Setelah itu, pesantren dengan inisiatif sendiri langsung melakukan tes rapid masal kepada 502 santri putra dan putri pada Ahad (16/8).


“Kita melakukan rapid tes ini ada dua kelompok, kelompok yang berhubungan langsung dengan santri yang pulang reaktif, dan lainnya santri kondisi sedang sakit,” kata perempuan yang juga Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) itu.


Hasil tes tersebut menunjukkan 92 santri putri dinyatakan reaktif. Saat itu juga, Pesantren Darussalam langsung melakukan isolasi terhadap 92 santri tersebut. Menurutnya, mereka dalam kondisi sehat tetapi reaktif. Sementara santri yang hasil rapidnya negatif dipisahkan.


Kemudian, lanjutnya, mereka yang reaktif tersebut dilakukan tes swab pada tanggal Selasa (18/8) pagi di dua rumah sakit, yakni RSUD Blambangan dan RSUD Genteng. Dari situlah, diketahui ada empat santri yang terkonfirmasi positif.


Ninik, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa Covid-19 bukanlah aib sehingga pesantren tidak berupaya menutup informasi ini. “Covid ini bukan aib, bisa menyerang siapa saja. Yang jelas, Covid ini bisa disembuhkan,” tegasnya.


Pihak rumah sakit mengonfirmasi bahwa kondisi para santri tersebut membaik. Bahkan pada Sabtu (22/8) esok, mereka sudah boleh dipulangkan ke pesantren untuk menjalankan isolasi mandiri.


Cegah Penyebaran Lanjutan


Setelah dikonfirmasi ada santri yang positif Covid-19, Pesantren Darussalam langsung melakukan isolasi terhadap 88 santri yang terkonfirmasi reaktif hasil tes rapidnya, sedang empat lainnya diisolasi di rumah sakit. Pesantren menyediakan tiga gedung untuk isolasi, (1) santri putri yang reaktif, (2) santri putra sakit yang non-reaktif, dan (3) santri putri sakit yang non-reaktif.


Berikutnya, pesantren langsung melakukan pelacakan kepada santri-santri yang pernah berhubungan atau berkomunikasi secara langsung dengan mereka yang terkonfirmasi positif untuk dilakukan penindakan.


Di samping itu, Pondok Pesantren Darussalam juga langsung melakukan pengetatan pada aktivitas di pondok pesantren, seperti penutupan kunjungan ke masyayikh dan pengasuh dan ziarah ke makam.


“Yang jelas, seperti yang sudah dilakukan, orang tua belum bisa bertemu anak-anak santri karena untuk mencegah kontak langsung dengan luar,” katanya.


Pesantren juga tidak mengizinkan wali santri untuk membawa pulang anak-anaknya. Keputusan berat ini, menurutnya, harus diambil demi mencegah persebaran Covid-19 lebih luas lagi.


“Memohon maaf sebesar-besarnya, seluruh santri dilarang untuk dibawa pulang. Kami mohon maaf sekali untuk keputusan ini. pasti ini berat buat bapak ibu, berat juga buat kami. Tapi ini harus kita lakukan untuk meminimalisir penyebaran Covid,” katanya.


Ninik meminta agar keputusan ini dapat dimengerti oleh seluruh wali santri. “Mohon pengertian dari bapak ibu semuanya,” ujarnya.


Di samping itu, Pesantren Darussalam juga meminta doa dan dukungan dari semua pihak agar musibah ini dapat lekas berlalu dan para santri kembali menjalankan aktivitasnya dengan lancar. 


“Jadi, support kami, doakan kami, untuk segenap keluarga Yayasan Darussalam ini bisa melakukan yang terbaik,” harapnya.


Sementara itu, bagi para wali santri, ia meminta agar tidak panik. Pesantren Darussalam akan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan hal yang terbaik demi menjaga kesehatan para santri.


“Kami telah menyiapkan banyak alternatif-alternatif, langkah-langkah, dan tenaga medis insyaallah 24 jam akan standby di sini. Kita mendapatkan full support bukan hanya dari Dinas Kesehatan, tetapi juga langsung dari Kementerian Kesehatan yang akan mengirimkan relawannya datang ke Banyuwangi, ke Darussalam ini untuk memberikan support kepada seluruh santri,” terangnya.


Pada kesempatan tersebut, ia juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk dapat bertabayun ke pihak pesantren agar tidak ada mendapat kepastian berita mengenai pesantren Darussalam.


“Banyak beredar berita yang mungkin secara persebarannya perlu kita pertanyakan. Kami mohon masyarakat, alumni, dan media untuk melakukan tabayun berita mengenai pondok pesantren. Tabayun haru kita utamakan,” tegasnya.


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad