Parlemen

Pandemi Belum Usai, Komisi IX DPR Dorong Kebersamaan Tingkatkan Kepedulian

Kam, 20 Agustus 2020 | 07:30 WIB

Pandemi Belum Usai, Komisi IX DPR Dorong Kebersamaan Tingkatkan Kepedulian

Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Anggi Erma Rini. (Foto: dpr.go.id)

Jakarta, NU Online

Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Anggi Erma Rini mengajak seluruh elemen bangsa meningkatkan kepedulian terhadap sesama. Ajakan ini merespons kondisi Indonesia yang masih menghadapi Pandemi Covid-19.

 

Cara itu, ucap Anggota DPR RI FPKB ini, dilakukan agar seluruh penduduk Indonesia bisa tetap bertahan di tengah arus ekonomi yang semakin menyusut. 


Anggi menyebut, dampak Covid-19 telah membuka angka pengangguran secara nyata. Belum lagi kesulitan ekonomi yang di hadapi anggota rumah tangga di pelosok desa harus menjadi perhatian khusus oleh pemerintah. Karenanya, agar tidak terjadi krisis setiap warga yang mampu harus membantu warga terdampak Covid-19. 


“Kita sebagai warga negara harus mulai peduli kepada masyarakat sekitar. Banyak yang  terdampak, apa yang bisa kita dilakukan,” ucap Anggi kepada NU Online, Kamis (20/8). 


Pernyataan presiden pada sidang MPR-DPR pada Jumat (14/8) lalu menjadi ajakan yang perlu ditindak lanjuti. Artinya presiden sungguh-sungguh ingin menjadikan Covid-19 sebagai peluang bukan sebagai penghambat. Namun, opsi lain seperti meningkatkan kepedulian kepada sesama menjadi hal yang penting agar masyarakat ringan menghadapi cobaan yang ada. 


Anggi mendorong, masyarakat mulai beradaptasi dengan peluang yang bisa di manfaatkan di era Covid-19 misalnya mulai masuk di dunia pasar digital. Kemudian, menekuni keterampilan yang ada dan mengembangkan usaha lain yang bisa dilakukan sesegera mungkin. 

 

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suryo Utomo mengungkapkan tiga dampak besar pandemi Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia sehingga masuk dalam masa krisis. 


Suryo menyebutkan dampak pertama adalah membuat konsumsi rumah tangga atau daya beli yang merupakan penopang 60 persen terhadap ekonomi jatuh cukup dalam. 


Dampak kedua yaitu pandemi menimbulkan adanya ketidakpastian yang berkepanjangan sehingga investasi ikut melemah dan berimplikasi pada terhentinya usaha.


Dampak ketiga adalah seluruh dunia mengalami pelemahan ekonomi sehingga menyebabkan harga komoditas turun dan ekspor Indonesia ke beberapa negara juga terhenti.


Pewarta: Abdul Rahman Ahdori

Editor: Fathoni Ahmad