Daerah

Lupakan Corona, PCNU Kencong Jember Gelar Madrasah Barista Santri

Sen, 29 Juni 2020 | 14:00 WIB

Lupakan Corona, PCNU Kencong Jember Gelar Madrasah Barista Santri

Praktek menyeduh kopi agar enak diminum dalam Madrasah Barista Santri di Jember. (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Jember, NU Online
Selain populer sebagai kota tembakau, Jember, Jawa Timur juga dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia. Kopi Jember, khususnya Robusta memiliki aroma yang khas dengan cita rasa istimewa. Biasanya, Robusta  dominan rasa pahitnya, namun Robusta produksi Jember juga terasa sedikit asam layaknya jenis Arabika.


“Makanya kami mengangkat tema kopi sebagai materi pelatihan wirausaha bagi santri,” ujar Ketua Panitia Madrasah Barista Santri, Faruk Hasyim usai penutupan acara di aula Kantor NU Kencong, Jember,  Ahad (28/6).


Menurut Faruk, minuman kopi selalu menghiasi warung, kafe, bahkan di acara-acara resmi, kopi selalu tersedia. Dikatakannya, saat ini minum kopi boleh dikata sudah membudaya. Dalam sebuah pertemuan, rasanya kurang lengkap jika tidak disediakan kopi meskipun boleh jadi peserta pertemuan, banyak yang tidak ngopi, misalnya. Tapi panitia pertemuan tetap memilih menyiapkan menu minuman yang satu itu.


“Karena itu, saya kira berwirausaha di bidang minuman kopi, masih sangat prospektif. Mari kita mulai, lawan Corona dengan wirausaha,” terangnya.


Faruk menambahkan, Madrasah Barista Santri bertujuan mencetak wirausahawan santri khususnya di bidang kopi.  Dikatakannya, usaha yang satu ini sangat gampang namun penghasilannya cukup menjanjikan. Meski begitu, strategi marketing perlu dirancang sedemikian rupa agar kopi yang dijual terkesan berbeda dengan yang lainnya.


“Dalam pelatihan (Madrasah Barista Santri) itu, juga dilatih  marketing. Sebab, kopi boleh sama tapi kesannya bisa berbeda,” jelasnya di hadapan 25 peserta terpilih.


Peserta Madrasah Barista Santri, selain dijejali dengan materi seputar masalah kopi dan marketing, juga diajarkan cara membuat kopi yang enak, misalnya cara menyeduh harus dengan teknik yang tepat. Begitu juga suhu air digunakan untuk menyeduh kopi memiliki pengaruh terhadap cita rasa kopi yang dihasilkan.


“Dan terakhir, campuran gulanya juga harus pas, walaupun sebagian penikmat kopi minta disediakan gula untuk dicampur sendiri agar rasa manisnya sesuai selera,” paparnya.


Sementara itu, salah seorang peserta pelatihan, Arya Fatah Muhammad menyatakan bahwa Madrasah Barista Santri sangat berguna bagi peserta untuk melangkah mengawali usaha di bidang  minuman kopi. Menurutnya, pelatihan tersebut sangat membantu memecah kebuntuan kerja di saat usaha masyarakat dihantui virus Corona.


“Bismillah, kita harus bangkit, berusaha tanpa harus mengabaikan Corona,” paparnya.


Pewarta: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi