Kiai Marzuki Mustamar: Isra’ Mi’raj sebagai Ajang Pembuktian Keagungan Allah
NU Online · Senin, 22 Maret 2021 | 23:00 WIB
Jombang, NU Online
Isra’ Mi’raj merupakan ajang pembuktian sebagaimana pernah dialami Nabi Ibrahim AS. Pembuktian tersebut bukan terjadi karena keraguan Nabi Ibrahim maupun Nabi Muhammad SAW, melainkan untuk kemantapan dan ketenangan hati yang disebut dalam Al-Qur’an dengan istilah liyathmainna qalbiy.
Hal tersebut disampaikan Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar, dalam seminar nasional bertajuk Rasionalisasi Peristiwa Isra’ Mi’raj dalam Perspektif Keilmuan Modern. Kegiatan ini diinisiasi Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Jombang, Senin (22/3) malam.
“Begitu pula dengan Isra’ Miraj, Nabi Muhammad diajak berkeliling sebagai ajang pembuktian. Dalam rangka linuriyahu min ayatina (untuk memperlihatkan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Ku) kata Allah,” ujar Kiai Marzuki.
Jika sebelum peristiwa Isra’ Mi’raj, lanjutnya, Nabi Muhammad hanya mendengar bahwa suatu hari akan ada yaumul hisab (hari perhitungan), mizan (timbangan), sirathal mustaqim (jalan lurus), surga, dan neraka.
“Namun, saat terjadi Isra’ Mi’raj, Rasulullah SAW benar-benar melihat langsung surga, neraka. Bahkan, beliau mendengar suara terompah (bakiak) Bilal bin Rabah,” terang Kiai Marzuki.
“Pembuktian ini sangat penting, guna memantapkan keyakinan Rasulullah SAW. Benar saja, setelah Isra’ Mi’raj, Nabi memiliki keyakinan yang lebih utuh. Hal ini sesuai ayat laqad ra’a min ayatihi al-kubra. Nabi benar-benar melihat sebagian dari tanda-tanda kebesaran Allah SWT,” jelasnya lagi.
Meneladani Isra’ Mi’raj
Kiai Marzuki juga mengajak audiens untuk meneladani peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah Muhammad SAW. “Kita harus mengambil tepa tuladha (teladan) atau ber-uswah dengan apa yang dialami Rasulullah saat Isra’ Mi’raj,” ajak Pengasuh Pesantren Sabilurrosyad Malang ini.
Hal senada disampaikan oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) dalam sambutannya. Banyak hal luar biasa yang diciptakan Allah di sekeliling kita. Tapi yang paling penting adalah bagaimana kita mengambil dan memahami hikmah dari peristiwa yang terjadi.
“Serta menjadikan hal tersebut sebagai sesuatu yang dapat meningkatkan keimanan kita semua. Salah satunya adalah peristiwa Isra’ Mi’raj ini,” jelas Gus Kikin, sapaan akrabnya.
Pada kesempatan yang sama, Mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari KH Nur Hanan berharap kegiatan semacam ini dapat rutin dilaksanakan. Sebab, ini akan berguna dalam menambah bekal Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Jombang saat terjun di masyarakat kelak.
Pantauan NU Online, seminar berlangsung khidmat sekaligus seru. Para hadirin dan mahasantri dapat menjelajahi dasar-dasar hukum karya Imam al-Syafi’i dipadupadankan dengan keilmuan modern.
Kontributor: Nila Zuhriah
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
5
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua