KH Sa'dulloh: Santri Jangan Pernah Berhenti Belajar
NU Online · Ahad, 27 Juni 2021 | 07:00 WIB
Ayi Abdul Kohar
Kontributor
Sumedang, NU Online
Pimpinan Pesantren Al-Hikamussalafiyyah Sumedang, KH Sa'dulloh, menyampaikan bahwa menjadi orang sukses tidak bisa terwujud dengan cara instan, sebab harus melewati proses belajar, aneka perjuangan dan juga jalan yang berliku.
"Proses belajar dan proses mencari ilmu untuk menjadi orang sukses itu memerlukan perjuangan yang berat, panjang perjalanannya, dan waktu yang lama", kata KH Sa'dulloh dalam kegiatan Tasyakur Akhirussanah Yayasan Pendidikan Islam Mohammad Aliyuddin di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah Sukamantri Tanjungkerta Sumedang Jawa, Sabtu (26/6).
Dikatakannya, perjuangan mencari ilmu itu tidak hanya terbatas sampai selesai mesantren atau sekolah saja, tidak juga hanya sampai berumah tangga. Tetapi mencari ilmu itu harus terus dilakukan selama kita masih hidup.
"Kalau ingin mendapatkan kualitas ilmu, maka proses belajarnya itu harus lama", tegasnya.
Mantan Ketua PCNU Sumedang itu mendorong para santri untuk membaca perjalanan hidup orang-orang sukses dalam mencari ilmu, mulai dari kiai, ulama, tokoh-tokoh bangsa, tokoh-tokoh masyarakat.
"Kalau melihat orang sukses, jangan lihat dia hari ini enak, punya ini, itu dan sebagainya. Lihatlah bagaimana perjalanan kehidupannya 20 sampai 30 tahun ke belakang. Selanjutnya, prosesnya itu kalian coba ikuti,” pesan KH Sa'dulloh.
Sebagai contoh, kata dia, menghafal Al-Qur’an sampai lancar itu tidak bisa instan atau cepat, tapi butuh proses dan waktu sampai 18 atau 20 tahun. Selanjutnya, setelah hafal Al-Qur’an, semua hafalannya itu harus terus dijaga.
"Kalau selesai menghafal Al-Qur’an 3 tahun, terus hafalan itu ditinggalkan, maka hafalannya itu akan habis, minimal tidak akan bisa lancar,” ungkapnya.
Menurut KH Sa'dulloh, contoh itu baru menghafal Al-Qur’an, belum lagi jika ditambah dengan ilmu-ilmu lain. Seperti fiqih, tauhid, falak, nahwu, shorof, dan sebagainya. Semuanya tentu membutuhkan durasi waktu yang lebih lama.
“Apalagi kalau mengikuti pengalaman para kiai dan ulama zaman dulu. Sampai tua pun masih tetap di pesantren untuk belajar kepada guru-gurunya,” imbuhnya.
Ditambahkannya, zaman sekarang tidak sedikit santri yang menilai bahwa mondok 3 tahun saja sudah dianggap selesai. Padahal sebenarnya mencari ilmu hanya dengan waktu 3 tahun saja tentu tidaklah cukup.
"Jadi saya tegaskan ulang, lanjutkan mencari ilmu. Rugi kalau mencari ilmu hanya sebentar saja. Semoga kita semua menjadi orang-orang yang sukses", tutupnya.
Kontributor: Ayi Abdul Kohar
Editor: Aiz Luthfi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua