Daerah

Ketua NU Jatim Ajak Pelajar Jadi Relawan IPNU Educare

Sel, 18 Agustus 2020 | 09:30 WIB

Ketua NU Jatim Ajak Pelajar Jadi Relawan IPNU Educare

Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar. (Foto: NU Online/Rof Maulana)

Surabaya, NU Online

Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur telah merilis ‘IPNU Educare’. Gerakan ini fokus di bidang pendidikan dengan pendampingan belajar, termasuk advokasi pelajar.

 

Agar gaung dan jangkauan gerakan menyentuh warga di berbagai daerah, maka dibutuhkan relawan baik dari anggota IPNU, pelajar dan pemuda yang peduli kepada pendidikan. Dan sejak diluncurkan akhir Juli hingga 16 Agustus 2020, tercatat sudah 250 relawan yang mendaftar dari beberapa daerah di Jatim.  Jumlah ini akan terus bertambah seiring kampanye yang digalakkan.

 

KH Marzuki Mustamar mengemukakan, IPNU Educare bisa dijadikan program jangka panjang. Bahkan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim tersebut mengajak kepada wali murid untuk ikut mendaftar dan bergabung di gerakan ini.

 

“Para wali santri, wali siswa, wali murid di semua tingkatan yang ingin bimbingan belajar gratis dan sukses belajar, sukses masuk perguruan tinggi, sukses ujian masuk dan ikutilah IPNU Educare yang diadakan oleh IPNU Jatim secara gratis,” ajak Kiai Marzuki, Senin (17/8).

 

Disampaikan bahwa IPNU Educare telah ada di seluruh kota di Jatim yang memiliki kelebihan. Karena tidak semata akan memberikan bimbingan terkait pelajaran. Juga yang tidak kalah penting adalah hal lain terkait masalah ibadah dan sejenisnya akan diberikan.

 

“Kelebihannya karena relawan adalah IPNU, maka bukan hanya materi pembelajaran umum saja yang diberikan, lebih dari itu akhlak, ngaji cara shalat yang benar, bisa mendoakan orang tua juga diajarkan di sana,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Kota Malang tersebut. Karenanya, sudah selayaknya pelajar bergabung di IPNU Educare ini, lanjutnya.

 

Choirul Mubtadiin menegaskan bahwa gerakan ini untuk merespons atas kebijakan pemerintah tentang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang diakibatkan oleh pandemi. Juga sebagai bentuk kepedulian IPNU Jatim di bidang pendidikan.

 

“Hari ini para pelajar mengalami dampak dari pandemi. Mereka sudah beberapa bulan tidak bisa belajar di sekolah, beberapa orang tua merasa kesulitan mendampingi belajar,” kata Ketua PW IPNU Jatim ini.

 

Dalam realitanya, tidak sedikit pelajar yang mengalami stres dan juga metode PJJ tersebut menurut hasil riset masih belum efektif.

 

“Maka IPNU hadir sebagai ikhtiar dan respons atas kegelisahan-kegelisahan tersebut,” ujar mantan Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPNU Kabupaten Blitar tersebut.

 

Koordinator Gerakan IPNU Educare, Muhammad Ishomuddin Haidar mengatakan gerakan pendampingan belajar ini telah diikuti kader dan anggota IPNU diseluruh daerah di Jatim.

 

“Perlu adanya gerakan kolektif untuk mengatasi problematika ini. Semuanya harus terlibat, gotong royong dan bahu membahu untuk pelajar Indonesia yang hari ini terdampak Covid,” katanya.

 

Dalam pandangannya, masalah yang tengah melanda pelajar bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Tapi juga seluruh masyarakat Indonesia termasuk IPNU.

 

Menurut Wakil Ketua PW IPNU Jatim tersebut, IPNU Educare memiliki dua tujuan yaitu advokasi dan pendampingan Pelajar.  Sehingga desain program berdasarkan kebutuhan peserta didik saat ini, pertama yaitu advokasi.

 

“Hal ini perlu untuk menyampaikan aspirasi pelajar ke intansi atau lembaga pemerintah terkait, kemudian pemberian beasiswa kepada pelajar yang membutuhkan dan untuk perlindungan pelajar dari kekerasan di kalangan pelajar,” pungkasnya.

 

Kontributor: Rof Maulana

Editor: Ibnu Nawawi