Daerah

Kepungan Nasi Berkah Warnai Buka Luwur Sunan Muria

NU Online  ·  Ahad, 9 November 2014 | 04:01 WIB

Kudus, NU Online
Pelaksanaan puncak tradisi buka luwur atau kain penutup makam Sunan Muria Raden Umar Said yang biasa dilaksanakan setiap 15 Muharram berlangsung penuh khidmat, Sabtu (8/11) pagi. Dalam acara yang dimulai pukul 06.30 ini, sejumlah kiai, ulama dan habaib memimpin tahlil dan doa bersama di kompleks makam Sunan Muria Desa Colo, Kudus, Jawa Tengah.
<>
Prosesi diawali dengan tawassul pemberangkatan luwur yang dipimpin KH. Nasroh, lalu pembacaan Surat Yasin oleh Rais Syuriah PCNU Kudus KHUlil Albab Arwani. Kemudian tahlil dipimpin KH Choirozyad dan doa oleh pengasuh Pesantren Yanbu'ul  Qur'an Kudus KH Ulin Nuha Arwani.
 
Acara kemudian dilanjutkan dengan pergantian luwur pada batu nisan makam yang berada di ruangan dalam. Karena luwur di ruangan luar sudah dilakukan sehari sebelum acara puncak 15 muharram ini.
 
Usai ritual doa, para tamu undangaan menikmati sajian puluhan nasi berkah yang disediakan panitia. Nasi berkah adalah nasi yang ditaruh di atas wadah berupa tampah dilapisi daun jati berisi lauk pauk daging, mie dan sayur kuluban sebagai bentuk selametan.
 
Para tamu undangan mulai dari kiai, tokoh masyarakat, dan orang biasa membaur sambil menikmati kepungan masing-masing satu tampah nasi berkah 5 orang. Bahkan di antara mereka ada yang membawa pulang nasi dan tampahnya.

Salah seorang warga Colo Zainul Anwar mengatakan, selametaan nasi berkah ini sudah menjadi tradisi setiap buka luwur makam sunan Muria. Nasi yang disuguhkan ini selalu menjadi harapan setiap warga untuk memperoleh keberkahan dari Sunan Muria.
 
"Makanya sampai ada yang 'berkat' dibawa pulang karena barokahi. Pedagang disini banyak ngalap berkah sama Mbah Sunan Muria," tuturnya kepada NU Online,
 
Sementara ketua Panitia  H. Muh Eko Setiyono mengatakan, acara buka luwur dan haul Kangjeng Sunan Muria dirangkai berbagai kegiatan yang diadakan sejak 24 oktober hingag 08 nofember. Di antaranya, pembacaan Makam Sunan Muria (24/10), Istighotsah Asyuro dan santunan yatim piatu, khatmil qur'an bil ghoib putra-putri, pengajian umum bersama habib Umar Muthohar (7/11) dan pergantian luwur Sabtu pagi (8/11).
 
"Kegiatan ini sebagai bentuk menghormati, meneladani dan mengharap keberkahan dari waliyullah mbah Sunan Muria," ujarnya. (Qomarul Adib/Mahbib)