Daerah

Pelajar NU Jangan Masuk Riuh Politik Orang Tua

NU Online  ·  Kamis, 23 Februari 2017 | 16:03 WIB

Jember, NU Online
Diakui atau tidak, militansi kader IPNU-IPPNU  semakin lama semakin surut menyusul kian riuhnya kegiatan  politik yang kerap kali menyeret-nyeret dan memperebutkan suara NU. Akibatnya, kader-kader IPNU-IPPNU tak jarang terjebak dalam pusaran arus permainan politik pihak-pihak tertentu. Dan ketika itu terjadi maka militansi mereka juga menjadi rapuh.

Demikian diungkapkan salah seorang pengurus PW LPPNU Jawa Timur, Islah saat menjadi pemateri dalam acara “Upgrading IPNU-IPPNU Jember Masa Khidmat 2017-2019” akhir pekan lalu.

Menurut Islah, godaan-godaan politik bagi kader NU sudah biasa, dan harus disikapi secara bijaksana. “Jangan sampai semua dipertimbangkan dengan uang. Kita tidak boleh terpecah belah karena kepentingan di luar NU,” ungkapnya.

Hal yang sama juga diakui Ketua IPPNU Jember, Shelly Nur Wahyuni. Menurutnya, IPNU IPPNU cukup lama berkiprah di tengah-tengah masyarakat. Keberadaannya mulai dulu tersebar di seluruh pelosok tanah air. Namun diakuinya,  lambat laun kepercayaan dari masyarakat mulai menurun. “Karena itu, kita harus berintropeksi diri dan terus memperbaiki diri,” ujarnya.

Acara yang berlangsung di aula Kantor NU Cabang Jember tersebut diikuti oleh 36 peserta  yang berasal dari berbagai lembaga IPNU-IPPNU, mulai dari tingkat kampus, anak cabang, ranting dan pimpinan komisariat.

Menurut Ketua IPNU Jember, Aris Dermawan, upgrading tersebut dimaksudkan untuk menyatukan tujuan dan cita-cita bersama antar pengurus IPNU-IPPNU, sesuai dengan amanat konferensi cabang IPNU-IPPNU Jember  Desember 2016. Yaitu membentuk 15 PAC (pimpinan anak cabang) dan 20 PK (pimpinan komisariat) se-Jember.

“Ini amanat yang harus kita penuhi. Saya sangat yakin dan optimis jika melihat kesolidan antar pengurus tetap seperti ini, maka dalam dua tahun kedepan PC IPNU IPPNU Jember akan lebih baik,” jelasnya. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)