Aceh Besar, NU Online
Kapan pun termasuk di era milenial ini, Nahdlatul Ulama (NU) harus kompak. Karena kalau tidak satu komando akan hancur dan tidak bisa berbuat banyak. Demikian pula, NU jangan seperti mobil kebakaran yang hanya diperlukan saat keadaan darurat. Namun setelah itu ditempatkan di parkiran, oli pun tidak ada yang mengganti.
Demikian di antara pesan yang disampaikan Katib Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh, H Waled Husaini, Kamis (27/8). Hal tersebut disampaikannya saat menerima silaturahim Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Aceh Besar.
H Waled yang juga Wakil Bupati Aceh besar sangat mendukung atas permohonan dan dukungan PCNU setempat terhadap pemerintahan yang ada.
“Saya juga mengharapkan NU di Aceh Besar turus berkonstribusi dan berbuat untuk umat. Karena NU pada dasarnya sudah mendunia dan telah berkonstribusi kepada umat mulai dari pendiri NU KH M Hasyim Asy’ari hingga saat ini,” katanya.
Dirinya menambahkan bahwa para sesupuh NU khususnya Aceh sudah lanjut usia. Karena itu yang harus dilakukan adalah generasi muda harus jadi penerus dalam memperjuangkan NU walaupun banyak rintangan.
“Mengurus NU ibarat memegang api yakni kalau dipegang terbakar, kalau dilepas mati. Begitulah berat memperjuangkan dan tentunya banyak serangan,” ungkapnya.
Dirinya turut berpesan pengurus NU harus hadir dalam segala lini dan masuk dalam sistem. Bahkan sebisa mungkin bisa menjadi sopir dalam mengarahkan penumpang ke jalan Ahlussunnah wal Jama’ah.
Sedangkan Ketua PCNU Aceh Besar, Tgk Muhammad Hafiz meminta dukungan untuk kemajuan dan perkembangan kepengurusan NU. Juga juga memohon izin untuk bisa berkonstribusi terhadap kemajuan pemerintahan Aceh Besar di bawah kepemimpinan Mawardi Ali dan Waled Husaini.
“Kami mohon bantuan dan dukungan Waled untuk kemajuan dan kelancaran kepengurusan NU serta kelancaran program dalam membina umat khususnya Ahlussunnah wal Jama’ah,” ungkap Abi Hafiz.
Pada pertemuan tersebut selain arahan dan bimbingan juga diberi kesempatan tanya jawab. Dan juga ada beberapa hal penting segera harus ditindak lanjuti, di antaranya pelantikan, pembentukan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU). Termasuk pendataan pengurus dan disiapkan kartu pengurus.
Hadir pada acara tersebut plt Kepala Dinas Syariat Islam Tgk Rusdi yang juga Sekretaris PCNU Aceh Besar, Kepala Badan Dayah Kabupaten Aceh Besar Tgk Muhammad Hafiz Hib, Tanfidziyah PCNU Tgk Dhiauddin, Rais Tgk Heru Saputra selaku Kepala Sekretariat Baitulmal Aceh Besar yang juga PCNU setempat.
Kontributor: Fauzan
Editor: Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Hasil Sidang Sengketa Pilpres 2024: Seluruh Permohonan Anies-Muhaimin Ditolak MK
2
Ini Profil Delapan Hakim MK yang Putuskan Sengketa Pilpres 2024
3
Apa Itu Dissenting Opinion dan Siapa Saja Hakim yang Pernah Melakukannya?
4
Sidang Putusan MK, Berikut Petitum Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud
5
Terkait Hasil Pemilu, PBNU Serukan Patuhi Putusan Mahkamah Konstitusi
6
Lolos Perempat Final Piala Asia U-23, Lawan Berat Menanti Timnas Indonesia
Terkini
Lihat Semua