Daerah

Kampung Aman Jika Kaderisasi Ansor Hingga Ranting

NU Online  ·  Sabtu, 29 November 2014 | 20:01 WIB

Boyolali, NU Online
Kaderisasi Gerakan Pemuda (GP) Ansor diuji dengan adanya beberapa peraturan batasan usia pada organisasi kepemudaan. Menurut Sekretaris PWNU GP Ansor Jawa Tengah, Sholahudin Aly, hal itu justru menjadi tantangan bagi organisasi pemuda NU.
<>
Ia mengakui, saat ini GP Ansor, yang merupakan organisasi pemuda, namun justru banyak diisi kader berusia di atas 40-an. “Ini menjadi tugas kita semua, bagaimana ke depan kita bisa menggerakkan para pemuda untuk bisa masuk Ansor,” katanya.  

Sebab, kata dia kepada para peserta PKD-Diklatsar PC GP Ansor Boyolali di Desa Jenengan Sawit Boyolali, Jumat (28/11), pemuda sekarang adalah pemimpin masa depan.

Sholahudin yang pernah mengemban amanah sebagai ketua PKC PMII Jawa Tengah tersebut mengungkapkan, keberadaan kaderisasi di GP Ansor akan memberi pengaruh yang besar hingga lingkup lingkungan terkecil.

“Kita bisa bayangkan, kalau kaderisasi serius dan berhasil hingga tingkat ranting, di zaman modernisasi ini banyak para pendatang di kampung kita dengan berbagai tujuan. Kalau Ansor ada di tiap ranting, bisa memfilter dan mendata semua informasi yang masuk, sehingga apa yang terjadi di kampung bisa diketahui. Kampung jadi aman dan terantisipasi,” ujarnya.

Ditambahkan, GP Ansor serta Banser mesti memberikan ruang untuk generasi muda. “Selama ini, banyak dari kader Ansor maupun Banser, banyak yang tidak mau beranjak ke-NU. Jadi selamanya mereka ingin jadi anggota Ansor-Banser. Ini hal yang bagus, tapi tidak bagus untuk regenerasi,” pungkasnya. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)