Singaraja, NU Online
Wakil Ketua Pengurus Wilayah (PW) Pergunu Bali, Moh Sahlan menekankan pentingnya kader NU memiliki loyalitas yang tinggi terhadap organisasi. Sebab loyalitas adalah bagian dari pengabdian.
“Tanpa loyalitas, kita tak mungkin mengabdi untuk NU. Kita mengabdi bukan untuk mencari dunia, tapi demi meneruskan cita-cita dan perjuangan para kiai, para pendiri NU,” tukasnya saat memberikan sambutan dalam Seleksi Calon Penerima Beasiswa Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IPKHAC) di Singaraja, Jumat (28/6).
Demikian juga terhadap calon penerima penerima beasiswa IPKHAC, Sahlan juga berharap loyalitas tetap terpelihara. Setelah berhasil menempuh pendidikan tinggi di IPKHAC, mereka diharapkan kembali ke daerahnya masing-masing untuk mengamalkan ilmunya sekaligus membantu menjaga dan mengembangkan Ahlussunnha wal Jamaah (Aswaja).
“Pergunu Bali tidak mau mengirim calon mahasiswa yang tidak mau mengikuti tradisi NU dan tidak siap berjuang kembali kelak untuk umat dan NU. Oleh sebab itu, mulai dari sekarang selain keilmuan para penerima beasiswa harus menjunjung tinggi adab terhadap ulama dan juga komitmennya terhadap Pergunu dan NU”, ucap Sahlan.
Ia menambahkan, mahasiswa penerima beasiswa itu adalah kader pilihan. Karena itu, kelak jika telah selesai menempuh pendidikan tinggi, harus mampu membuktikan diri bahwa ilmu yang telah didapat bisa bermanfaat untuk masyarakat, agama, dan bangsa.
“Mereka ditunggu masyarakat. Jadilah panutan dan jangan lupa bantu NU,” harapnya.
Di tempat yang sama, penasehat Pimpinan Cabang (PC) Pergunu Buleleng, KH Edy Buimin menegaskan pentignya kader NU untuk mengenal tradisi, adab, dan kultur NU. Salah satu kultur NU yang sangat penting adalah memuliakan kiai dan ulama (NU). Bukan mengkultuskan tapi memuliakan. Sebab ulama adalah pewaris para nabi, yang punya komitmen besar untuk meneruskan cita-cita dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.
“Kami menggarisbawahi bahwa etika, adab, dan perilaku santri yang selalu memuliakan guru, ulama dan NU perlu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya. (Aryudi AR)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
2
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
3
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
4
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
5
Khutbah Jumat: Menolong Sesama di Tengah Bencana
6
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
Terkini
Lihat Semua