Daerah

Kader Muda NU Diharap Mampu Perbaiki Bangsa

NU Online  Ā·  Selasa, 30 April 2013 | 11:58 WIB

Malang, NU Online
Kondisi politik Indonesia saat ini belumlah stabil, alias masih kacau. Para wakil rakyat yang duduk di kursi DPR hanya mementingkan kepentingan pribadi dan berorientasi jangka pendek.Ā 
<>
Setidaknya, itulah yang bisa ditangkap dari kuliah Wawasan Kebangsaan PKPNU, Selasa, 30 April 2013 yang bertajuk: ā€œFakta, Realita Peran dan Fungsi DPRD Dalam Penyelenggaraan Pemerintahanā€.

Fatchullah, mantan anggota DPRD Kota Malang dari fraksi PKB yang menjadi narasumber memaparkan berbagai sisi-sisi strategis kedudukan DPRD dalam penyelenggaraan pemerintahan. Namun menurutnya, posisi yang baik itu tidak dibarengi dengan kesiapan kita sebagai rakyat untuk memainkan peran itu.

ā€œPada saat ini, persyaratan menjadi anggota DPR sangat mudah, hanya asal kita lulusan SMA, ditambah memiliki pengikut dan uang yang banyak, sudah bisa jadi. Tapi setelah jadi DPR tidak bisa melaksanakan tugas dan fungsi yang diembannya, karena pengetahuan tentang ilmu Pemerintahan sangat kurang,ā€ jelasnya.

Lebih jauh, ia mengatakan bahwa, para anggota legislatif saat ini, menjadi hilang ideologi politiknya karena sejak semula mencalonkan sudah bermain money politics sehingga setelah jadi ia akan hanya berpikir bagaimana cara biar modalnya kembali.

Kepada para kader, ia menanamkan pandangan bahwa sebenarnya, menjadi wakil rakyat bukanlah untuk tujuan penghasilan. Dan mengemban amanat rakyat dengan duduk di legislatif dengan cara yang jujur, tidak akan membawa seseorang menjadi kaya.Ā 

ā€œTidak apa-apa kader NU aktif di legislatif lewat partai mana pun, yang penting harus mempunyai ideologi dan pendirian yang kuat. Dan tidak termakan oleh kepentingan sesaat. Dan itu sangatlah berat dan sulit,ā€ imbuhnya.

Ia berharap kader-kader pemimpin NU saat ini, mampu menjadi pemimpin yang baik di masa depan.Ā 

ā€œKita tahu bahwa permasalahan Indonesia ini tidak akan selesai saat ini, tapi semoga bisa selesai dengan kepemimpinan kalian di masa yang akan datang,ā€ tandasnya.Ā 


Redaktur Ā  : Mukafi Niam
Kontributor: Ahmad Nur Kholis