Sidoarjo, NU Online
Sebagai bentuk pembelajaran penerapan demokrasi kepada mahasiswa, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo bersama organisasi kemahasiswaan (ormawa) menggelar pemilu raya (Pemilra) untuk memilih presiden dan wakil presiden mahasiswa untuk tingkat universitas, serta gubernur dan wakil gubernur untuk fakultas.
Ketua Komisi Pemilu Raya Danang Yudhi T mengatakan, pelaksanaan Pemilra 2016 ini merupakan yang ke-2 yang diselenggarakan Ormawa UNU Sidoarjo. Menurut dia, ada peningkatan jumlah pemilih hingga 23% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Itu menunjukkan adanya kesadaran mahasiswa akan pentingnya proses demokrasi di kampus.
"Ini menggambarkan kondisi mahasiswa yang semakin peduli dengan proses demokrasi," ujar Danang saat ditemui di sela-sela perkuliahan, Jumat (22/4).
Artinya, lanjut Danang, mereka (mahasiswa) mulai mengerti bahwa salah satu faktor penentu kemajuan kampus berawal dari Pemilra.
Pemilu Raya tahun ini adalah pesta demokrasi yang berjalan sesuai dengan yang diharapan. Pasalnya, ada proses yang harus dilakukan para Capres dan Cawapresma, diantaranya adalah maju melalui jalur partai politik mahasiswa. Selain itu, debat kandidat dan fit and proper test juga tak luput dari rangkaian acara pra-Pemilra.
Pasangan nomor urut dua, Sofyan Pandu dan Dimas Zakaria terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo periode 2016–2017 setelah dilakukan perhitungan langsung, Kamis (21/4/2016) malam di Parkir Timur kampus UNU Sidoarjo.
Dalam pemilihan yang diikuti oleh Tiga pasang kandidat tersebut pasangan Shofyan Pandu–Zakariya Dimas berhasil unggul dengan persentase 69% atau 200 suara dari pasangan nomor urut satu yang mendapatkan 10,72% atau 31 suara, no tiga 13,84% atau 40 suara dan surat suara yang tidak sah 6,22% atau 18 suara dari jumlah keseluruhan mahasiswa yang memilih. (Aprilia Zahrani/Abdullah Alawi)