Sumenep, NU Online
Diskusi mengiringi kegiatan bincang santai dalam rangka buka bersama bersama Majelis Pelajar Ikatan Pelajar Nadhatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Dungkek, Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (26/5).
Menurut Syamsuni, tantangan pelajar Nahdlatul Ulama sekarang ada tiga hal. “Pertama, terkait plagiasi, berita bohong atau hoaks dan terorisme,” katanya pada diskusi yang mengambil tema Tantangan Pelajar di Era Digital tersebut.
Plagiasi merupakan perbuatan negatif dan melanggar norma aturan. Senior IPNU ini mengatakan bahwa hal itu harus disikapi serius dengan kesadaran membaca, menulis, hingga diskusi. "Tingkatkan budaya membaca, menulis dan diskusi," katanya.
“Yang juga sangat meresahkan bagi pelajar NU adalah menangkal berita hoaks atau kabar bohong yang semakin merajai sosial media,” tegasnya. Menurutnya, ini tantangan tersendiri bagi pelajar.
Sedangkan ketiga yakni terorisme. “Hal ini berkait dengan ideologi radikal yang mulai menyebar di kalangan pelajar,” jelasnya. Tentu IPNU dan IPPNU harus mampu menjadi benteng pelajar dalam hal pemahaman ideologi, lanjutnya.
Namun demikian, Syamsuni menandaskan bahwa sejumlah problematika tersebut dapat ditanggulangi dengan tiga kebiasaan. “Yaitu membaca, menulis, serta kerap melangsungkan diskusi,” tandasnya.
Kegiatan ini berlangsung di kawasan Romben Barat, Kecamatan Dungkek. Pada gelaran Majlis Pelajar Pimpinan Anak Cabang IPNU IPPNU ini turut dihadiri sejumlah kader , serta utusan dari Pimpinan Cabang IPNU dan IPPNU Sumenep. (Mahrus/Ibnu Nawawi)