Daerah
Ini Awal Cerita Pengurus NU Tangerang Rintis BMT hingga Dana Abadi Umat
NU Online · Sabtu, 13 Januari 2018 | 04:00 WIB
Tangerang, NU Online
Katib Syuriyah PCNU Kota Tangerang KH Arif Hidayat mengatakan, ajaran agama tidak hanya menyelesaikan permasalahan akhirat. Islam juga mesti mengentaskan permaslahan dunia.
“Ajaran agama ini bukan hanya untuk akhirat. Tapi juga untuk mengentaskan permasalahan dunia, seperti finansial,” terang Kiai Arif saat dihubungi NU Online di Kantor BMT Al-Muttaqin, di Kebon Nanas, Cikokol, Tangerang, Jumat (12/1) pagi.
Ia menceritakan pendirian BMT Al-Muttaqin yang berawal dari kegelisahan penduduk sekitar yang tidak sadar bersedekah dan kebiasaan masyarakat yang meminjam dana masjid untuk menutupi kebutuhan ekonomi.
“Saat itu, saya menjadi ketua takmir. Kebanyakan dana masjid itu sering dipinjam. Mereka minjam kepada bendahara masjid. Maka saya berinisiatif untuk melegalkannya dengan mendirikan BMT,” terangnya.
Setelah ada BMT, lanjutnya, setiap warga yang mau meminjam uang harus ke BMT. Salah satu program BMT Al-Muttaqin adalah celengan di setiap rumah. Status uangnya adalah dana sosial yang bisa digunakan bagi warga yang membutuhkan.
“Setiap rumah warga juga kami taruh celengan untuk dana sosial setiap bulan. Dari dana terkumpul, menjadi dana sosial dan dana kurban,” jelasnya.
Dana sosial diawali dengan membantu biaya anak-anak sekolah dasar yang tidak mampu. Sekarang BMT Al-Muttaqin bisa memberikan beasiswa full bagi yang anak yang mau mondok. (Suhendra/Alhafiz K)
Katib Syuriyah PCNU Kota Tangerang KH Arif Hidayat mengatakan, ajaran agama tidak hanya menyelesaikan permasalahan akhirat. Islam juga mesti mengentaskan permaslahan dunia.
“Ajaran agama ini bukan hanya untuk akhirat. Tapi juga untuk mengentaskan permasalahan dunia, seperti finansial,” terang Kiai Arif saat dihubungi NU Online di Kantor BMT Al-Muttaqin, di Kebon Nanas, Cikokol, Tangerang, Jumat (12/1) pagi.
Ia menceritakan pendirian BMT Al-Muttaqin yang berawal dari kegelisahan penduduk sekitar yang tidak sadar bersedekah dan kebiasaan masyarakat yang meminjam dana masjid untuk menutupi kebutuhan ekonomi.
“Saat itu, saya menjadi ketua takmir. Kebanyakan dana masjid itu sering dipinjam. Mereka minjam kepada bendahara masjid. Maka saya berinisiatif untuk melegalkannya dengan mendirikan BMT,” terangnya.
Setelah ada BMT, lanjutnya, setiap warga yang mau meminjam uang harus ke BMT. Salah satu program BMT Al-Muttaqin adalah celengan di setiap rumah. Status uangnya adalah dana sosial yang bisa digunakan bagi warga yang membutuhkan.
“Setiap rumah warga juga kami taruh celengan untuk dana sosial setiap bulan. Dari dana terkumpul, menjadi dana sosial dan dana kurban,” jelasnya.
Dana sosial diawali dengan membantu biaya anak-anak sekolah dasar yang tidak mampu. Sekarang BMT Al-Muttaqin bisa memberikan beasiswa full bagi yang anak yang mau mondok. (Suhendra/Alhafiz K)
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
2
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
3
Nota Diplomatik Arab Saudi Catat Sejumlah Kesalahan Penyelenggaraan Haji Indonesia, Ini Respons Dirjen PHU Kemenag
4
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
5
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
6
PBNU Desak Penghentian Perang Iran-Israel, Dukung Diplomasi dan Gencatan Senjata
Terkini
Lihat Semua
