Pengasuh Pondok Al-Hikmah Buntet Pesantren Cirebon KH Salman Al-Farisi menjelaskan perbedaan makna ridha dan ikhlas. Banyak orang yang terkadang dibuat bingung dengan arti sesungguhnya dari kedua istilah tersebut.
“Ridha itu berarti kita menjadi maf’ul atau objek. Kalau ikhlas kita jadi fa’il atau subjek,” katanya di Kampung Jarakosta Kebon Kelapa, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Bekasi, Sabtu (2/2) malam.
Pria yang akrab disapa Kang Salman ini lantas memberikan sebuah contoh, saat seseorang kehilangan sandal usai shalat berjamaah di masjid.
“Jamaah yang sandalnya hilang itu, jika merelakan disebut ikhlas atau ridha? Itu namanya ridha. Karena ke masjid bukan untuk bersedekah sandal, tapi mau berjamaah. Ternyata saat keluar, sandal hilang. Mungkin saja ada yang senang atau mungkin tertukar,” jelas Kang Salman.
Maka kurang tepat jika sandal hilang di masjid dengan mengatakan ‘saya mengikhlaskan’. Sebab itulah yang disebut ridha, bukan ikhlas.
“(Karena ridha itu) artinya kita menerima segala sesuatu yang sudah digariskan Allah,” kata Kang Salman.
Sedangkan ikhlas, imbuhnya, adalah seseorang melakukan sesuatu dengan kesengajaan. Misal, menyedekahkan sandal.
“Tapi kalau sudah ikhlas tidak perlu dibicarakan. Sama seperti surat Al-Ikhlas yang tidak ada satu pun kata ikhlas di dalamnya. Nah, kita kalau ikhlas gak usah ngomong. Karena kalau seseorang banyak mengucapkan kata ikhlas maka keikhlasannya akan sangat diragukan,” pungkas Kang Salman. (Aru Elgete/Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua