Jepara, NU Online
Haul merupakan momentum berbakti kepada leluhur. Detailnya, seorang putra berbakti kepada orang tuanya, santri berbakti kepada kiainya dan murid berbakti kepada gurunya yang telah mendahului.Ā
<>
Demikian pokok tausiyah KH Kholil Arfafi dalam Haul KH Abdul Hayyi Muhyiddin Al-Amin dan Bani Kasri-Ramlah bertempat di desa Manyar Gading, kecamatan Kalinyamatan, Sabtu (27/4) malam.Ā
Kiai Kholil menegaskan tradisi Haul pernah diperintahkan Nabi Muhammad SAW kepada Sahabat Ali yakni untuk bersedekah kepada orang yang sudah tiada, utamanya keluarga dekat. āSedekah yang diberikan kepada leluhur akan membuat yang ada didalam alam barzah bahagia,ā katanya.
Ia menjelaskan sedekah yang diberikan kepada leluhur akan menerangi maqbarah. Arwah, lanjutnya juga akan memohonkan ampunan kepada Allah untuk yang telah menyedekahkan hartanya.Ā
Sedekah, sambung kiai asal Mojokerjo itu tidak harus dengan harta. āSedekah juga bisa dengan membacakan surat Al-Fatihah yang dihadiahkan kepada ahli kubur,ā imbuhnya.Ā
Haul lanjutnya, juga bertujuan meneladani leluhur. āSaat ini kita menghauli kiai Muhyiddin. Dari menghaulinya kita bisa memetik pelajaran dari beliau dan meneruskan spirit perjuangannya,ā tambahnya.Ā
Redaktur Ā Ā : Mukafi Niam
Kontributor: Syaiful Mustaqim Ā
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meyongsong HUT RI dengan Syukur dan Karya Nyata
2
Khutbah Jumat: Menjadikan Aktivitas Bekerja sebagai Ibadah kepada Allah
3
Khutbah Jumat: Menjaga Kerukunan dan Kerja Sama Demi Kemajuan Bangsa
4
Khutbah Jumat: Dalam Sunyi dan Sepi, Allah Tetap Bersama Kita
5
Redaktur NU Online Sampaikan Peran Strategis Media Bangun Citra Positif Lembaga Filantropi
6
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
Terkini
Lihat Semua