Daerah

Hadapi Tantangan Zaman, Kapasitas Guru Muslimat NU Perlu Ditingkatkan

Rab, 2 September 2020 | 15:30 WIB

Hadapi Tantangan Zaman, Kapasitas Guru Muslimat NU Perlu Ditingkatkan

Ketua PW Muslimat NU Jateng, Hj Ismawati (berdiri di mimbar) (Foto: NU Online/Syaiful Mustaqim)

Jepara, NU Online

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat NU Jawa Tengah, Hj Ismawati mengatakan, hingga saat ini jumlah guru Muslimat NU sebanyak 12 ribu, lembaga pendidikan yang dikelola sebanyak 5000 unit dan yang sudah terakreditasi baru 500 lembaga. 

 

“Kapasitas guru-guru Muslimat NU perlu ditingkatkan mengingat jumlah guru ada 12 ribu sementara lembaga yang sudah terakreditasi baru 572,” ucapnya.

 

Hal itu diungkapkan Ismawati saat hadir dalam Rapat Koordinasi se-eks Karesidenan Pati untuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan akreditasi tahun 2020 dan Pelatihan Guru Berjenjang Tingkat Lanjut YPMNU Wilayah Jateng yang berlangsung di Gedung Shima Setda Jepara, Ahad (30/8) pagi.

 

Dikatakan, pihaknya sudah melaksanakan pelatihan berjenjang yang diikuti oleh 1.200 peserta secara online. Setelah pelatihan tersebut pihaknya diminta mendata agar mendapatkan sertifikat dan melaju ke jenjang berikutnya. 

 

"Data yang diperlukan memang butuh secepatnya. Misalnya, aset lembaga Muslimat yang berjumlah 5.672 tersebut atas nama desa, perorangan, urunan (iuran) maupun status yang lain perlu dipertegas," ucapnya. 

 

Disampaikan, sebagaimana sensus penduduk yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 ini, Muslimat NU juga bagian dari yang disensus tersebut. 

 

“Sehingga dengan sensus kita akan mengetahui jumlah guru, jumlah lembaga pendidikan, lembaga pendidikan yang sudah terakreditasi, dan lain-lain,” tambahnya.

 

Sehingga lanjutnya, untuk mempersiapkan database pihaknya mengajak pengurus Muslimat sowan Bupati. “Tentu ini berguna untuk ketepatan jumlah. Jika jumlah data penduduk bergerak (progres) Muslimat NU juga harus begitu pendidikan Muslimat harus terus bergerak maju,” tandas Ismawati. 

 

Menanggapi hal tersebut, Bupati Jepara Dian Kristiandi yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Jepara, Mulyaji berkenaan dengan basis data pihaknya siap merealisasikannya. 

 

“Dinas kami ada yang khusus membidangi basic data Diskominfo. Basic data dinamis setiap saat ada perubahan. Salah satunya menggunakan aplikasi. Jika teman-teman Muslimat belum mampu untuk mengopesikan kami mendampingi mendalami,” kata pria yang akrab disapa Lilik ini. 

 

Koordinasi lanjut Lilik, memang diperlukan dan mempunyai makna luar biasa. SDM Pendidikan yang menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi telah dibantu Muslimat NU sehingga pendidikan di tingkat bawah pondasinya kuat dan tahan rintangan. 

 

“Dengan jerih payah akan sangat besar manfaatnya,” tandasnya. 

 

Hadir dalam Rakor 7 YPMNU se-eks Karesidenan Pati yakni Jepara, Kudus, Pati, Rembang, Lasem, Blora, dan Cepu. 

 

Ketua PC Muslimat NU Jepara, Hj Noor Ainy kepada NU Online, Selasa (1/8) menyatakan pihaknya terus bersinergi dengan memerintah daerah. "Kegiatan Rakor ini juga merupakan wujud sinergi Muslimat NU Jepara dengan Pemda," paparnya.

 

Kontributor: Syaiful Mustaqim
Editor: Abdul Muiz