Hadapi Normal Baru Pesantren, RMINU Pekalongan Siapkan Pelatihan Kesehatan untuk Santri
NU Online · Kamis, 11 Juni 2020 | 02:00 WIB
Abdul Muiz Cholil
Kontributor
Pekalongan, NU Online
Menghadapi pemberlakuan 'new normal' (kenormalan baru) bagi pesantren, Pengurus Cabang Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Kota Pekalongan, Jawa Tengah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat akan menggelar pelatihan protokol kesehatan.
"Kami ingin para santri secara mandiri bisa memahami dan mengetahui hal-hal berkaitan pandemi Covid-19 dan cara pencegahannya. Maka, RMINU Kota Pekalongan menggandeng Dinas Kesehatan untuk menggelar pelatihan," ucap Ketua RMINU Kota Pekalongan KH Kholid Ma'rufi kepada NU Online usai audiensi dengan Wali Kota, Selasa (9/6) malam.
Kiai Kholid mengatakan, pelatihan protokol kesehatan ini sangat penting. Pasalnya, pemberlakukan kenormalan baru di lingkungan pesantren mendesak dilakukan karena saat ini anak-anak pondok harus segera kembali ke pesantren untuk belajar lagi.
"Untuk memenuhi aturan dari pemerintah khususnya di lingkungan pesantren, kami tidak mungkin setiap saat bergantung kepada Dinas Kesehatan. Maka, pelatihan ini dapat menjadi solusi agar kehidupan di pesantren tetap bisa berjalan," ucapnya.
Ia meyampaikan, di Kota Pekalongan saat ini ada 29 lembaga pesantren yang terdaftar di Kementerian Agama bernaung di bawah RMINU, sedangkan lima lainnya bernaung di non NU.
“Nantinya, masing-masing pesantren mengirimkan perwakilannya untuk mendapatkan pelatihan secara khusus dari Dinkes," ungkap Kiai Kholid.
Perhatian Pemkot
Wali Kota Pekalongan HM Saelany Mahfudz menjelaskan, pondok pesantren merupakan institusi pendidikan yang mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan.
"Pemkot ingin agar pesantren kembali menerima santri-santri yang sempat pulang kampung untuk belajar kembali dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Salah satunya mengadakan pelatihan seputar kesehatan," ujarnya.
Disampaikan, selain pelatihan kesehatan Pemkot juga akan membantu beras bagi pesantren yang ada di Kota Pekalongan. "Saat ini sedang dipersiapkan berapa yang harus didistribusikan ke pesantren," bebernya.
Setiap santri lanjutnya, yang datang ke pondok wajib membawa surat keterangan sehat dari dokter. Akan tetapi jika belum memiliki, pihak pesantren bisa bekerjasama dengan Puskesmas yang ada di Kota Pekalongan untuk cek kesehatan santrinya.
"Apa yang kita lakukan untuk meastikan bahwa santri benar-benar sehat dengan tetap melakukan aktivitasnya sesuai protokol kesehatan. Cuci tangan, gunakan masker, dan jaga jarak," pungkasnya.
Pewarta: Abdul Muiz
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua