Blitar, NU Online
Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Blitar, terus berusaha agar pelajar di wilayahnya terhindar dari penyalahgunaan narkoba. Melalui lembaga pendidikan, para pelajar NU tersebut melakukan pendampingan dan penyuluhan betapa pentingnya menghindari pengaruh narkoba. Khususnya ke lembaga-lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama. Selain itu IPNU juga melakukan kerjasama dengan Pengurus Granat (Gerakan Anti Narkoba)Kabupaten dan Kota Blitar.
“Kami selalu memberikan pendampingi kepada para pelajar.Khususnya di lingkungan sekolah Ma’arif dan sekolah di lingkungan Kemenag," ujar Rijal Camelta Ghozwan, pengurus PC IPNU Kab Blitar, Senin (8/8).
Untuk memudahkan pendampingan, ungkap Rijal di beberapa sekolah tersebut didirikan organisasi IPNU dan IPPNU. Dengan begitu, dapat memudahkan koordinasi dalam pendampingan dan pembinaan.
“Kami selalu memberikan pendampingan melalui kegiatan positif kepada para siswa dan siswi di sekolahan tersebut," katanya.
Selain itu juga membuat edaran-edaran yang berisi tentang bahaya narkoba.Tidak jarang juga memberikan penjelasan melalui radio-radio dan televisi yang konsen terhadap bahayanya peredaran narkoba.”Dialog-dialog di radio dan tv juga selalu kami lakukan. Mengingat bahayanya narkoba," ungkapnya.
Menurutnya, masalah narkoba dikalangan pelajar sesunguhnya identik dengan krisis multidimensional yang sedang melanda bangsa Indonesia dan derasnya arus informasi yang berdampak luas pada perubahan perilaku dan pemikiran seseorang. Menjamurnya media elektronik khususnya media sosial sangat berpengaruh kuat terhadap pola perkembangan dan kehidupan pelajar zaman sekarang.
“Dengan kondisi itu orang tua harus melakukan kontrol ketika anaknya betah dalam kamar mengoprasikan internet selama 3-5 jam, apakah mereka benar-benar belajar atau justru membuka lembaran internet yang memberi pengetahuan negatif khususnya dalam hal narkoba.Karena melalui media itu akan memicu rasa ingin tahu dan penasaran tentang narkoba," ungkapnya.
Sesuai data Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar jumlah sekolah SMP, SMA berjumlah 226 sekolah dengan jumlah murid 71.836. Dari jumlah itu belum semua bisa diajak kerjasama.”Kami bisa bekerja sama hanya dengan sekolah-sekolah di lingkungan Kemenag dan LP Ma’arif NU,’’ terangnya.
Pendapat senada juga disampaikan pengurus Granat (Gerakan Anti Narkotika) Kabupaten dan Kota Blitar, Joko Nurbatin. Menurutnya ada berbagai dalih yang awalnya memotivasi kenapa pelajar terlibat Narkoba. Mulanya mulai iseng, tren, atau sekedar ingin mecoba (the experience seekers). Mereka tertarik ingin memiliki pengalaman baru.
“Granat sendiri memiliki keterbatasan untuk menjangkau lembaga pendidikan. Maka dari itu Granat mengajak bekerja sama dengan komunitas pelajar khususnya PC IPNU Kabupaten Blitar, sehingga bisa memantau kondisi pelajar saat ini," kata Joko.(Imam Kusnin Ahmad/Zunus)