Mataram, NU Online
Dua minggu terakhir, hujan deras mengguyur wilayah Lombok, khususnya di Kota Mataram. Hujan deras membuat banjir di beberapat titik ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat it.
Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Mataram menyikapi banjir tersebut pada halaqah bertema “Sungai Indah, Hidup Sejahtera, di aula PWNU NTB Jln Pendidikan Nomor 6, Kota Mataram Sabtu malam (17/12).
Perwakilan Kepala Dinas Kebersihan hadir sebagai narasunmber. Juga dari WWS NTB Hakim Adhar. Serta hadir pula sejumlah pimpinan banom dan lemabaga NU puluhan kader Ansor Kota Mataram.
"Semestinya yang hadir di sini juga Kepala Dinas PU sesui dengan undangan kami," kata Ketua PC GP Ansor Kota Mataram Hasan Basri.
Banjir, menurutnya, adalah karena drainase jalan tidak terukur sehingga mengakibatkan air mampet. Oleh karena itu, Hasan mengharpkan pemerintah kota atau dinas terkait membentuk tim khusus yang bersifat independen untuk memantau lingkungan maupun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)-nya.
Karena menurutnya, beberapa wilayah di Kota Mataram semsetinya ada Ruang Terbuka Hijau (RTH), tapi kini penuh dengan bangunan.
”Hal ini jelas melanggar aturan. Tapi kadang-kadang tim dari dinas menyampaikan hal yang baik-baik saja di atasnya, "asal bapak senang", namun kondisi di bawah tidak seperti yang di sampaikan. Hal ini penting tim independen untuk menyapaikan langsung ke pemerintah maupun dinas terkait,” jelasnya.
Landasan kita, lanjut Hasan, adalah "sampaikan hal itu apa adanya meskipun pahit." Inilah peran tim pemantau yang dari lembaga indpenden. Pemerintah bisa memakai dari orang yang berintegritas dan terpercaya. “Bagi Ansor cukup warga Kota Mataram menikmati kehidupan tanpa banjir,” pungkasnya. (Hadi/Abdullah Alawi)