Padang, NU Online
Kader Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Barat merasakan kehilangan sosok Ketua KPU RI Husni Kamil Manik yang wafat pada Kamis (7/7/2016) malam di Jakarta. Husni pernah menjabat Sekretaris PWNU Sumatera Barat. Sebagai Pembina Ansor di Sumatera Barat, Husni Kamil Manik merupakan sosok yang memberikan semangat dalam menggerakkan Ansor ke depan.
Demikian diungkapkan Sekretaris PW GP Ansor Sumatera Barat Arianto pada halal bihalal dan tahlilan tujuh hari wafatnya almarhum Husni Kamil Manik, Kamis (14/7/2016) di di aula PW NU Sumbar, Padang. Menurut Arianto, semasa masih aktif di Sekretaris PWNU SUmbar, Husni banyak memberikan motivasi dan tempat berdiskusi bagi kader Ansor Sumbar.
"Dengan mengadakan tahlilan ini, kami berharap semoga arwah Husni Kamil Manik ditempatkan disisi yang layak. Apa yang sudah dilakukannya dalam membantu pengembangan Ansor dan Nahdlatul Ulama di Sumatera Barat, mudah-mudahan menjadi amal ibadah di sisi-Nya," kata Arianto, yang juga dosen STMIK Jayanusa Padang ini.
Menurut Arianto, meski setelah dilantik menjadi Ketua KPU RI di Jakarta tahun 2013, sosok Husni Kamil Manik tetap menjadi penyemangat bagi kader Ansor di Sumbar. "Ketika mendengar kabar beliau wafat, semua kader Ansor kaget dan banyak yang tidak percaya. Namun, karena itu sudah ketentuan dari Allah SWT, ya kita wajib menerima wafatnya Husni. Mudah-mudahan sosok Husni tetap menjadi penyemangat Ansor Sumbar ke depan," kata Arianto menambahkan.
Ketua PW Nahdlatul Ulama Sumatera Barat Maswar menambahkan, dengan halal bi halal ini mari kita saling memaafkan terhadap apa yang sudah berlalu diantara kita. Kekeliruan dan kesalahan masa lalu, mari saling memperbaikinya.
Terkait dengan almarhum Husni Kamil Manik, keluarga besar PWNU Sumbar merasa kehilangan. Walaupun tidak aktif lagi di PWNU Sumbar, namun sosoknya tetap memberikan inspirasi bagi pengurus NU di Sumatera Barat.
Tahlilan dihadiri Sekretaris PW NU Sumbar Firdaus, Wakil Ketua PW GP. Ansor Sumbar Nafriadi, Agustian Piliang, Afriandi, Wakil Sekretaris Aldi Putra. (Armaidi Tanjung/Fathoni)