Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Riau mendorong kaderisasi yang terus menerus yang dilakukan dengan gotong-royong oleh jamaah NU. Model semacam ini diharapkan dapat menjamin keberlangsungan kaderisasi di tubuh Ansor dan Banser.
"Jika kaderisasi semacam Diklatsar atau PKD (Pelatihan Kepemimpinan Dasar) sudah dapat dilaksanakan dengan cara gotong-royong oleh jamaah NU dan kader Ansor atau Banser maka tidak akan ada kekhawatiran kaderisasi berhenti atau tidak dilaksanakan karena alasan ketiadaan dana," kata Ketua PW Ansor Riau, Purwaji, didampingi Dan Satkorwil Banser Riau, Ibadullah saat membuka Diklatsar Banser ke 3 Kabupaten Kampar di Desa Makmur Sejahtera, Kecamatan Gunung Sahilan, Kampar 25 Maret lalu.
Purwaji memuji keberhasilan PAC Ansor Gunung Sahilan, yang dipimpin Abdul Rochmat yang telah mampu memberikan contoh model pelaksanaan Diklat dengan pembiayaan swadaya yakni melalui iuran jamaah dan kader Ansor/Banser. Menurutnya, model semacam ini harus dicontoh oleh PAC dan PC Ansor lainnya se Riau.
"Kaderisasi ini harga mati untuk dilakukan secara terus-menerus karenanya tidak boleh bergantung pada APBD atau bantuan pihak luar. Justeru kita semua harus mendorong semangat gotong-royong lewat iuran untuk membiayai Diklat. Jika semua sudah memiliki kecintaan pada NU, Ansor dan Banser semestinya ini tidak sulit dilaksanakan," tegasnya.
Pria yang akrab disapa Mas Pur ini menambahkan, dalam sejarahnya, keberhasilan para pendiri NU dalam menghidupi jam’iyah terbesar di dunia ini adalah berkat keikhlasan dalam berkorban bagi organisasi. Dengan militansi para kiai NU itulah sekarang NU bisa seperti sekarang bahkan sudah diakui dunia dengan keberadaan 25 PCINU di seluruh dunia.
Ketua PC Ansor Kampar, Wahid Arbain mengharapkan bulan depan sudah ada PAC yang kembali melaksanakan Diklatsar atau PKD dengan model yang sama, yakni bermodal iuran jamaah dan kader.
Diklatsar Banser di Gunung Sahilan dilaksanakan selama tiga hari dua malam. Kegiatan diawali dengan istighosah, materi ke-NU-an, ke-Ansoran dan ke-Banseran, baris berbaris, bela diri, out bond, pengisian asma, dan pembaiatan. Pada penutupan, Ahad (27/3) lalu, tercatat ada 90 peserta yang dinyatakan lulus. (Red: Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
2
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
3
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
4
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
5
Khutbah Jumat: Menolong Sesama di Tengah Bencana
6
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
Terkini
Lihat Semua