Daerah

Era kian Maju, Pelaku Usaha Perlu Manfaatkan Medsos untuk Promosi

Sen, 14 Desember 2020 | 12:00 WIB

Era kian Maju, Pelaku Usaha Perlu Manfaatkan Medsos untuk Promosi

Para peserta pelatihan Percetakan dan Kreativitas Media bagi masyarakat Talangsari. (Foto: NU Online/Faizin)

Sukadana, NU Online
Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung Maskut Candranegara mengatakan bahwa era digital saat ini memudahkan siapa saja untuk mempromosikan usaha dan keunggulan daerahnya kepada segmen luas tanpa batas tempat dan waktu. 
 
Apalagi dengan adanya media sosial (medsos) yang saat ini diakses oleh hampir seluruh pengguna internet. Sehingga menurutnya perlu maksimalisasi pemanfaatan media sosial dengan baik dan benar dengan fitur-fitur yang sangat lengkap di dalamnya. 
 
Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara pada Pelatihan Percetakan dan Kreativitas Media bagi masyarakat Talangsari yang dilaksanakan oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PWNU Lampung di Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, Ahad (13/12).
 
"Masyarakat bisa mempromosikan Talangsari dengan keunggulannya melalui media sosial. Unggah produk unggulan Talangsari, pasarkan di Facebook, Instagram, Whatsapp, dan lainnya," ajak dia.
 
Senada dengan Maskut, narasumber lainnya Juhairiyah mengajak warga Talangsari untuk memasarkan hasil produk Tapis (kain khas Lampung) secara online melalui media sosial. "Jika tapis adat sudah ada, tapis modern sudah ada, tinggal memasarkannya agar produk unggulan setempat bisa semakin maju," kata dia.
 
Menurutnya penting untuk mempromosikan tapis dengan berbagai motifnya yang banyak kalangan belum tahu. "Ada motif melati, gajah, naga, siger, dan lainnya," ujar pemilik Sanggar Tapis Bidadari ini.
 
Adanya motif tapis modern ini diharapkan dapat meningkatkan daya jual pengrajin tapis Talangsari. "Kalau tapis adat, masyarakat setempat sudah banyak yang pandai. Penggunaan tapis adat juga biasanya hanya untuk acara tertentu," tambah Juhairiyah.
 
Contoh sukses usaha yang dipromosikan melalui media sosial juga diungkapkan Midahtul Usroh, pelaku usaha yang merupakan owner Banana Milk dan Banana Hot. Ia berhasil memasarkan produksnya melalui media sosial yang ia nilai murah dan mudah dalam pemanfaatannya. 
 
"Unggah saja produk kita melalui media sosial, orang di manapun bisa melihatnya," ujar Mida.
 
Ia pun mengisahkan awal mula ia merintis usahanya yang dimulai usai lulus kuliah. Saat ia pulang kampung di Punduh Pidada Kabupaten Pesawaran, ia banyak melihat hasil bumi berupa pisang. "Saya melihat peluang, pisang di kampung saya harus diberi inovasi," ujar alumni Fakultas Pertanian Universitas Lampung ini.
 
Saat ini produknya sudah sampai luar Sumatera bahkan luar negeri. Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini menerangkan bahwa tidak ada usaha yang instan. "Saya memulai usaha dari nol, promosi lewat teman ke teman," ujar Mida.
 
Menurut dia, ada dua cara untuk mengenalkan langsung produknya ke konsumen, yaitu diskon dan cicip gratis. Ia menggunakan kedua metode pengenalan produk tersebut. "Kalau suka dengan rasanya, pasti nanti akan beli lagi," ujar Mida.
 
Pelatihan ini merupakan program yang ditangani oleh Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) bersama Lakpesdam PWNU Lampung. Ada tiga jenis pelatihan yang dilakukan sesuai aspirasi dari masyarakat Talangsari yakni Pelatihan Percetakan dan Kreativitas Media, Pelatihan Peternakan dan Pertanian, dan Pelatihan Inovasi Produk Unggulan Masyarakat. 
 
Pelatihan dibagi menjadi tiga tempat dengan masing-masing peserta 30 orang yang merupakan masyarakat Talangsari. Usai pelatihan ini, masyarakat akan tetap diberi pelatihan secara online maupun offline. Tiap kelompok pelatihan juga akan dibuatkan grup Whatsapp untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi.
 
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin