Daerah

Dilantik, Fatayat NU Bantaeng Didorong Ambil Peran hingga ke Desa-Desa

Sel, 30 November 2021 | 00:45 WIB

Dilantik, Fatayat NU Bantaeng Didorong Ambil Peran hingga ke Desa-Desa

Pelantikan PC Fatayata NU Bantaeng, Sulawesi Selatan, Jumat (26/11/2021). (Foto: istimewa)

Bantaeng, NU Online
Pengurus Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Bantaeng dan pengurus Anak Cabang Fatayat NU se-Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan resmi dilantik oleh Nurul Ulfa Pimpinan Wilayah Fatayat NU Sulsel, Jumat (26/11/2021). Pelantikan berlangsung di Hotel Pantai Marina dirangkaikan dengan Latihan Kepemimpinan Dasar (LDK) Angkatan Kedua. Acara ini  mengusung tema Eksistensi Oranisasi Menuju Perempuan Nahdlatul Ulama yang Mandiri dan Berdedikasi.


Ketua Fatayat NU Sulawesi Selatan, Nurul Ulfa mengatakan perlunya mendorong percepatan SDGs desa agar Fatayat NU di tingkatan PAC NU bisa menjadi bagian penting dalam memutuskan kebijakan-kebijakan yang ada di desa yang mengarah kepada perempuan dan anak. Ada beberapa upaya kebijakan yang mesti harus di dorong  seperti stunting, kesehatan Ibu dan Anak (KIA), penguatan sumber daya perempuan yang ada di desa. 

 

"Melihat kondisi di lapangan angka kematian ibu masih tinggi, angka kematian bayi masih tinggi, stunting masih tinggi, perecraian kian tinggi dan itu semua berdampak pada perempuan. Perempuan sebenarnya sumber daya strategis , akan tetapi selama ini selalu dipandang sebelah mata di desa dan tidak dihadirkan pada acara Musrembang," ungkapnya.

 

Nurul menyebutkan Fatayat NU sudah membuat komitmen yang sangat besar yakni mendorong RUU PTKS disahkan untuk tindak pidana kekerasan seksual. Menurutnya, terkadang perempuan tak punya bargaining position dalam satu situasi mereka tersudutkan, mereka jadi korban, mereka juga mengalami kriminalisasi, dan malah dilaporkan. RUU PKS ini merupakan istrumen yang sanga penting untuk memperjuangkan itu, Fatayat NU hadir memperjuangkan itu untuk disahkannya RUU PKS tersebut 


"Jadi kita percaya dan meyakini bahwa RUU PKS ini menjadi payung hukum yang sangat strategis terhadap korban. Kita harapkan dengan adanya payung hukum ini tidak ada lagi perempuan dan anak yang menjadi korban, tetapi mereka tidak mendapatkan keadilan dan bahkan mereka yang dikriminalisasi dan dieksploitasi," pintanya.

 

Perempuan yang akrab diisapa Ulfa itu juga mengatakan barometer Fatayat NU itu sebenarnya kerja-kerja di grassroot (akar rumput). "Nah, PAC ini ada di tingkatan kecamatan yang nantinya akan membentuk fondasi-fondasi kuat ditingkatan ranting hingga ke anak ranting. Namun Fatayat NU selama ini masih top down besar diatas tapi di bawah tidak ada," ujarnya.

 
"Di periode ini kami sendiri dari pimpinan wilayah memberikan instruksi bagi semua pimpinan cabang bahwa pembentukan pengurus Fatayat NU secara kelembagaan harus kita bentuk sampai ke tingkatan anak ranting. Meskipun saat ini PC Fatayat NU Bantaeng masih membentuk PAC, tapi PAC ini nanti diharapkan mampu melebarkan sayapnya ke ranting, RT/RW di kelurahan," harapnya.


Ia juga berharap agar gerak langkah Fatayat NU sampai pada tataran jamaah. Pengkaderan menjadi titik tolak untuk bergerak. hasil kaderisasi tersebut dan bisa menjadi pijakan kuat dalam membentuk struktur secara kelembagaan.


"Ketika 32 orang ini yang tadi dilantik semua sampai ke tingkatan PAC itu bisa menjadi 3000 ketika Sahabat-sahabat betul komitmen memberikan kebermamfaatan masyarakat khususnya perempuan dan anak,” ujarnya.

 

Ketua Fatayat NU Bantaeng, Risdawati Majid, mengatakan sebenarnya Fatayat NU Bantaeng mengambil tanggung jawab yang besar, karena sebelumnya belum ada PAC terbentuk. "Alhamdulillah pada pelantikan ini dengan adanya enam PAC yang terbentuk dirangkaikan dengan pengkaderan agar melebarkan sayap di Kabupaten Bantaeng. Luas wilayah Bantaeng itu kecil tapi itu tidak menjadi pengaruh bagi Fatayat NU melakukan kaderisasi maupun Fatayat NU juga dikenal hingga ke pelosok kampung," ungkapnya.


Ia berharap dengan adanya enam PAC yang sudah terbentuk Fatayat NU bisa melebarkan sayap, bisa berkiprah di mana saja dan bisa membesarkan NU utamanya. "Lima  tahun kedepan kaderisasi Fatayat NU bisa dimaksimalkan, karena kita ini lembaga kaderisasi yang saat ini krisis kader makanya yang paling utama dulu adalah kaderisasinya," terangnya.


Risda juga menyampaikan bahwa sekarang konsentrasi Fatayat NU adalah melindungi perempuan dan anak serta memberdayakan perempuan dengan mengambil peran dan bisa berguna di desa.

 

"Perempuan adalah madrasah pertama dalam rumah tangga, meskipun masih banyak kader Fatayat NU yang belum masuk dalam ranah tersebut. Setidaknya dengan adanya dasar di situ mampu menjadi fondasi untuk  menjaga perempuan dalam  mencetak generasi  yang jauh lebh baik ke depannya," tegasnya.

 
Kontributor: Ahmad Saeful
Editor: Kendi Setiawan