Daerah

Di Tengah Pandemi Covid-19, Ansor Kudus Isi Program Ramadhan dengan Kultim

Rab, 29 April 2020 | 16:30 WIB

Di Tengah Pandemi Covid-19, Ansor Kudus Isi Program Ramadhan dengan Kultim

Proses pengambilan gambar untuk acara 'Kultim' oleh Ansor Dawe, Kudus, Jateng (Foto: NU Online/M Farid)

Kudus, NU Online
Suasana Ramadhan 1441 Hijriyah di tengah pandemi saat ini tak menyurutkan semangat dakwah Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. 
 
Momentum ini justru digunakan untuk mengasah mental dakwah serta kreativitas kader untuk tampil di hadapan publik dengan program 'Kuliah Tiga Menit' (Kultim).
 
Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Dawe, Gus Saifuddin Mukhtar Ali menyampaikan, program ini awalnya digagas sebagai pengganti agenda kegiatan Ramadhan yang dibatalkan sebab Covid-19. Tujuannya yakni agar Islam Aswaja an-Nahdliyyah tetap syiar di mata publik, utamanya bagi generasi muslim yang akrab dengan media sosial dan aplikasi konten video.
 
“Durasi videonya juga memang sengaja dibatasi hanya tiga menit, menyesuaikan kecenderungan jam tonton efektif. Dengan begitu jadi ada pilihan, ajaran Aswaja an-Nahdliyah bisa masuk di kalangan orang-orang yang suka ngaji instan, utamanya generasi muda,” papar Gus Saifuddin kepada NU Online, Rabu (29/4).
 
Dijelaskan, istilah Kultim ini mungkin masih terdengar asing bagi kalangan umum. Tetapi itulah ciri khas yang ingin dibangun oleh Ansor Muria Raya (sebutan untuk Ansor Dawe, red) agar kajian-kajian Aswaja dari kitab-kitab salaf itu tidak hanya dinikmati oleh kalangan santri dan elit pesantren saja.
 
“Tantangannya dalam hal ini, kami harus bisa menampilkan sesuatu yang harusnya dijelaskan dengan ngaji berjam-jam menjadi singkat serta mudah dipahami,” ujar Gus Saifuddin.
 
Ketua Rijalul Ansor Kecamatan Dawe Gus Fauzul Muna Affandi menambahkan, program kultim ini juga sebagai wujud memunculkan potensi kader Ansor Dawe dalam bidang dakwah. 
 
Seperti yang sudah sering digaungkan dalam pertemuan rutin sebelumnya, bahwa Ansor Muria Raya, memiliki banyak kader potensial yang perlu dimunculkan. Utamanya kader-kader lulusan pesantren untuk mengisi kegamangan agama di media sosial. 
 
“Bahkan juga mungkin Ansor daerah lain memiliki potensi yang sama terkait hal itu. Sudah saatnya dimunculkan agar media sosial tidak dipenuhi oleh orang-orang yang tidak cukup ilmu untuk bicara soal agama,” terangnya.
 
Dalam penggarapannya, Ansor Muria Raya juga meminta bantuan dari PC Lesbumi NU Kudus. Program kultim ini bisa diikuti oleh umat Islam, khususnya nahdliyin di Channel Youtube dan akun media sosial Ansor Muria Raya. 
 
"Semua akun memakai nama yang sama, yakni Ansor Muria Raya untuk FanPage, @ansormuriaraya untuk Instagram dan @GpMuria untuk twitter," pungkasnya. 
 
Kontributor: M Farid
Editor: Abdul Muiz