Daerah

Cerita Warga Karanganyar Demak saat Dilanda Musibah Banjir

Sel, 5 Maret 2024 | 07:30 WIB

Cerita Warga Karanganyar Demak saat Dilanda Musibah Banjir

Tim NU Peduli bersama warga terdampak banjir Demak, Jawa Tengah (Foto: Wahyu Noerhadi)

Jakarta, NU Online
Tim NU Peduli dari PBNU, PWNU Jateng dan PCNU Demak kembali turun menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga penyintas musibah banjir di Kabupaten Demak, khususnya di Dukuh Kedungbanteng, Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar pada Kamis (29/02/2024).

 

Adapun bantuan yang disalurkan pada kesempatan tersebut yaitu dalam bentuk bantuan kasur dan selimut masing-masing sejumlah 400 pcs serta puluhan galon air mineral.

 

Salah seorang warga Dukuh Kedungbanteng, Muhanan (59) menceritakan bahwa saat terjadi banjir pada 9 Februari 2024 lalu, dirinya bersama anak dan istri melarikan diri untuk mengungsi.

 

“Air awalnya hanya selutut, kemudian naik sepinggang dan sedada. Akhirnya saya, istri dan keempat anak, semuanya harus mengungsi ke pondok pesantren di dekat sini, agar lebih aman,” kisah Muhanan.

 

Ia mengaku, saat mengungsi mendapat bantuan dari berbagai pihak termasuk dari NU Peduli.

 

“Alhamdulillah, bantuan seperti makanan dan selimut kami terima. Dan saya juga mengucapkan terima kasih atas bantuan kasur, selimut, dan air mineral ini dari Nahdlatul Ulama,” ucapnya.

 

Selain Muhanan, Mbah Asmirah (80) seorang janda duafa, saat banjir juga sempat mengungsi dan mendapat bantuan dari Tim NU Peduli.

 

“Saya sendirian di rumah. Suami sudah lama meninggal, sejak lebih dari 20 tahunan. Dan anak-anak juga sudah berumah tangga sendiri-sendiri di dekat sini. Sedih. Pas banjir, saya ditemui anak-anak dan dibilang jangan ke mana-mana dulu, jangan keluar rumah, nanti ngungsi. Akhirnya semuanya pun mengungsi,” ujar Mbah Asmirah.

 

Atas bantuan yang diterimanya, ia pun menyampaikan terima kasih kepada NU Peduli.


Sebelumnya Direktur NU Care-LAZISNU Qohari Cholil mengatakan pihaknya menyampaikan turut prihatin atas musibah banjir di Kabupaten Demak.

 

"Karena itu, begitu ada informasi (banjir), kami langsung berkoordinasi dengan LPBINU PBNU, bantuan apa yang bisa kita salurkan untuk masyarakat di Demak," ungkap Qohari dalam sambutannya.

 

Ia mengatakan bantuan sudah disalurkan dalam dua tahap. Tahap pertama senilai Rp30 juta dan tahap kedua Rp250 juta. Tahap pertama 30 juta rupiah untuk bantuan darurat, disusul bantuan perahu karet.

 

"Saat ini, bantuan tahap kedua, sesuai dengan informasi di lapangan, yang diperlukan warga yaitu bantuan berupa kasur dan selimut masing-masing 400 pcs, dengan nilai sekitar 250 juta rupiah. Mudah-mudahan (bantuan) bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak musibah banjir,” harapnya.


Selain di Demak, banjir juga terjadi di Grobogan pada 6 Februari 2024 disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Kemiri dan lintasan air di Kecamatan Gubug. Jebolnya tanggul karena tidak kuat menahan debit air yang meningkat menyusul tingginya curah hujan.

 

Untuk membantu warga terdampak banjir tersebut, NU Care-LAZISNU melakukan penggalangan bantuan dana melalui https://nucare.id/program/banjirdemakgrobogan.