Daerah

Banjir di Demak Belum Surut, Bawaslu Buka Opsi Relokasi TPS hingga Pemilu Susulan

Sen, 12 Februari 2024 | 20:15 WIB

Banjir di Demak Belum Surut, Bawaslu Buka Opsi Relokasi TPS hingga Pemilu Susulan

Foto udara kondisi jalur pantura Demak-Kudus yang terendam banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2024). (Foto: Antara)

Jakarta, NU Online

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) membuka sejumlah opsi relokasi tempat pemungutan suara (TPS) hingga pemilu susulan imbas bencana banjir di Demak, Jawa Tengah.


Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty menyampaikan beberapa skenario telah disusun oleh KPU dan didiskusikan dengan lembaga terkait lainnya soal pemungutan suara di ratusan TPS Demak yang terdampak banjir.


"Teman-teman sudah melakukan berbagai upaya untuk memastikan bahwa pelaksanaan pemilu bisa berjalan dengan lancar. Tetapi memang situasi sulit, maka dilakukan pemilu susulan menjadi salah satu opsi, selain relokasi," kata Lolly, di Jakarta, Ahad (11/2/2024).


Ketua KPU Jateng, Handi Tri Ujiono menambahkan salah satu opsi yang muncul ialah pemungutan suara susulan khususnya untuk di Kecamatan Karanganyar. Sebab, dari 13 desa di sana, hanya 4 desa yang dinilai aman. Total, ada 123 TPS yang berada di lokasi banjir.


"Kecamatan Karanganyar itu yang kemudian diputuskan dilakukan relokasi tapi persoalannya adalah bahwa dari 13 desa itu yang aman katakanlah begitu kan 4 desa," ujarnya.


Dia menilai ada keterbatasan dalam merelokasi TPS di lokasi tersebut. Misalnya adalah adanya warga yang mengungsi hingga ke Kudus atau kesiapan panitia untuk memindahkan ratusan TPS ke empat desa tersebut.


"Prinsipnya kan election follow the voters, pemilu itu mengikuti pemilih. Cuma persoalan teknisnya adalah persebaran pemilih yang mengungsinya, termasuk yang mengungsi di wilayah Kudus itu kan secara kalkulasi matematis kan ribuan juga," tuturnya. 


"Artinya identifikasi dari mana, desa mana, dan sebagainya kan perlu pekerjaan yang dimulai dari awal lagi," sambungnya.


Opsi yang juga jadi pembahasan ialah terkait penundaan pemungutan suara. Dia menilai opsi tersebut menjadi opsi terakhir yang akan diambil.


"Itu memungkinkan, prinsipnya itu bahasanya kan pemungutan suara susulan, nah pemungutan suara susulan itu diperkenankan di undang-undang maupun di peraturan KPU tapi bersyarat itu. Tapi opsi untuk pemungutan suara susulan itu menjadi bagian yang paling akhir akan kami bahas," kata Handi.


Sementara itu, Nana Sudjana Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Tengah saat meninjau posko pengungsian korban banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024), menyebut TPS-TPS di Demak dan Kabupaten Kudus yang terendam banjir bakal dipindah ke daerah sekitar pengungsian.


“Ada beberapa daerah yang saat ini terdampak banjir, termasuk di Demak ada 30 desa. Kami sudah melakukan koordinasi dengan bupati, KPU kabupaten, dan KPU provinsi. Memang harus memindahkan TPS-TPS yang terdampak banjir,” kata Pj. Gubernur Jawa Tengah itu.


Dia mengatakan saat ini logistik pemilu seperti kotak suara dan surat suara dalam keadaan aman, karena masih tersimpan di kantor-kantor pemerintah kabupaten dan belum disalurkan ke TPS-TPS.


"Kami bersyukur logistik pemilu masih aman, tinggal nanti koordinasi dengan KPUD untuk memindahkan lokasi TPS ke dekat penampungan pengungsi,” kata Nana.


Banjir masih menggenangi Kecamatan Karanganyar, Demak. Sebanyak 28.037 jiwa terpaksa mengungsi.


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak mendata sebanyak 38 desa di 7 kecamatan terdampak banjir. Sebanyak 19.998 KK atau 75.667 jiwa terdampak banjir.


"28.037 jiwa mengungsi," kata Kepala Pelaksana BPBD Demak, M Agus Nugroho dalam keterangan resminya, Sabtu (10/2/2024) pukul 19.00 WIB.


"1.012 sawah, 38 sarana ibadah, dan 6 sarana pendidikan terendam," sambungnya.