Jombang, NU Online
Sudah yang kesekian kalinya pengurus Unit Pengumpul Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (UPZISNU) Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur menyantuni warganya yang kurang mampu dan yang meninggal dunia.
Bantuan kali ini ada yang berbeda. Semua bantuan yang sebelumnya sudah disepakati pengurus hanya untuk warganya sendiri (Kepatihan, red), tapi untuk kali ini tidak demikian. Pengurus UPZISNU justru juga memberikan santunan dana 500 ribu rupiah dan 10 kardus air meneral kepada warga asal Palembang yang wafat, Kamis malam (21/2).
"Namanya almarhum Firasat Nur Kusminarko. almarhum kalau tidak salah ber-KTP daerah Palembang, Sumatera Selatan. Tapi sudah hampir setahun ini di Kepatihan di rumah ibunya dan terlihat memperihatinkan begitu dia meninggal tepatnya di RT RT03 RW07," kata Ketua UPZISNU Kepatihan, H Muhammad Manshur.
Kebijakan memberikan santunan kepada orang yang bukan warganya sendiri ia ambil lantaran merasa iba dengan kondisi almarhum saat wafat. Almarhum diketahui tidak begitu mendapat perhatian dari sejumlah tetangga di mana almarhum tinggal.
"Berangkat dari situlah saya sebagai Ketua UPZISNU mengambil kebijaksanaan untuk memberikan santunan, semula sebagian teman pengurus sempat tanda tanya," tuturnya.
Pada kondisi demikian, sebagai warga NU tidak lagi berpikir apakah ia warga asli Kepatihan atau bukan, tapi yang lebih diutamakan adalah empati atau kepedulian warga NU terhadap orang yang sedang membutuhkan.
"Kasihan orang di rukun kematian gak diurus, terus apa bedanya kita dengan mereka yang kurang peduli dengan orang yang benar-benar membutuhkan, sedang kita ini pengurus jamiyah diniyah Nahdlatul Ulama yang katanya rahmatan lil alamin," ucapnya.
Berangkat dari prinsip menebar manfaat kepada sesama itulah, kemudian para pengurus UPZISNU Kepatihan bergegas mengantarkan bantuan dana dan 10 kardus air meneral di kediaman ibunya almarhum.Â
"Akhirnya malam harinya setelah ikut tahlil baru kami serahkan santunan itu dan saya suruh serahkan tokoh masyarakat setempat, maksud saya biar masyarakat merasa ikut memiliki gerakan dan program tersebut," pungkasnya. (Syamsul Arifin/Muiz)